Sekolah merupakan lembaga pendidikan kelompok pendidikan dasar dan menengah di jajaran kementrian pendidikan nasional. Kegiatan utama di lembaga ini adalah penyelenggaraan proses belajar dan mengajar, di ruang kelas maupun luar ruang kelas. Bentuk pelaksanaannya berupa kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka dalam alokasi waktu yang sudah diatur dalam struktur dan muatan kurikulum.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam tatap muka. Meskipun demikian, kegiatan ini mendatangkan kesenangan dan keasyikan tersendiri bagi siswa. Boleh jadi sebagai ajang dan wahana menciptakan suasana dan nuansa baru bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajara akademis.

Pada hakikatnya kegiatan ini bertujuan untuk membantu perkembangan siswa  sesuai kebutuhan, potensi, bakat dan minat siswa. Diasumsikan bahka setiap siswa akan memiliki kebutuhan, potensi, bakat dan minat yang berbeda. Oleh sebab itu siswa boleh memilih kegiatan apa yang cocok dengan dirinya. Namun demikian, sekolah telah melakukan penelusuran dan penjaringan terhadap kebutuhan siswa tersebut sehingga sekolah bisa menentukan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah.

Manfaat kegiatan ekstrakurikuler antara lain :

  1. Wadah untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat yang sudah dimiliki siswa.
  2. Upaya memupuk dan mengembangakan rasa tanggungjawab pribadi dan sosial siswa
  3. Dapat menciptakan suasana rileks, gembira dan menyenangkan
  4. Dapat memberikan bekal untuk mempersiapkan karir siswa.

Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah juga mempertimbangkan kondisi dan sarana prasarana yang ada. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler olah raga prestasi dipilih yang memiliki sarana yang memadai. Vollyball, badminton, tenis meja, sepak takraw dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh sederhana. Dapat pula kegiatan yang berkaitan dengan dunia tulis menulis, internet dan blogging. Atau, saat ini lagi populer olimpiade mata pelajaran seperti olimpiade matematika, fisika, biologi, ilmu pengetahuan sosial dan lain sebagainya. Semua ini bisa diterapkan dengan membentuk kelompok olimpiade mata pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, kegiatan ekstrakurikuler telah menciptakan nuansa dan suasana pembelajaran yang bervariasi di sekolah. Kebosanan belajar dapat direduksi sedemikian rupa sehingga prestasi belajar anak dapat ditingkatkan secara optimal.

Sumber : matrapendidikan.com
Sumber Gambar : SERI KETERAMPILAN PRAMUKA: TALI-TEMALI

Ayo liput acara sekolahmu dan upload di website Penerbit Erlangga!

Liputan yang lolos seleksi akan muncul di kanal Kegiatan Sekolahku dan mendapatkan bingkisan menarik dari Penerbit Erlangga. Kirimkan hasil liputanmu melalui email ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Format artikel liputan Kegiatan Sekolahku :

  1. Liputan berkonsep 5W1H
  2. Dilengkapi foto dokumentasi
  3. Artikel liputan tidak lebih dari 500 kata

Ujian akhir sekolah semakin dekat. Segala persiapan tentunya tengah dilaksanakan oleh Siswa maupun Sekolah dan Guru. Belajar dengan intens, berlatih mengerjakan soal, berdoa dan menjaga kesehatan adalah hal yang dilakukan oleh siswa/i untuk menghadapi ujian akhir sekolah dan nasional.

Mendikbud mengatakan, UN memiliki empat fungsi, yaitu untuk pemetaan, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, perbaikan, dan kelulusan. UN juga bermanfaat dalam rangka untuk bisa lulus juga dalam Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri   2014 bagi siswa/i SMA/SMK/MAK. Standar nasional UN 2014 adalah 60:40 (UN:nilai sekolah).

Berikut Jadwal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014

Informasi lebih lanjut tentang UN 2014 dapat dilihat pada laman www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/1918 (ID)


Gambar : republika.co.id

Karakter Melalui Public Speaking
Oleh : Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd

Tujuan mendidik dan mengajar pada hakikatnya adalah meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan, menumbuhkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran, dan menumbuhkan kebiasaan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya.

Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. Proses karakter dalam pendidikan salah satunya dengan berbasis potensi diri.

Pendidikan Karakter berbasis potensi diri adalah proses kegiatan yang dilakukan dengan upaya secara sadar dan terencana untuk mengarahkan siswa agar mampu mengatasi diri melalui kebebasan, penalaran, dan mengembangkan segala potensi diri yang dimiliki siswa. Salah satunya dengan public speaking.

Khan (2010) mengemukakan bahwa public speaking merupakan metode sukses menyampaikan pesan pada orang lain. Teknik pembelajar public speaking mencakupi tiga aspek pelatihan, artikulasi, memaknai setiap leksem melalui power (kuat-lembut) dan pantomin (mimik dan gestur)

Kunci sukses public speaking dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, semua berawal dan sederhana, simpel, mudah meningkat menjadi rumit dan sulit. Kedua, menyeimbangkan kemampuan membelajarkan diri-sendiri. Ketiga, membangun kekuatan membentuk kemampuan berkualitas. Keempat, Kritiklah diri sendiri dan terus memperbaiki diri menjadi yang terbaik. Sesuatu yang diperhatikan adalah apabila berniat untuk public speaking, ingat nada harus ditingkatkan lebih dari jika berbicara biasa, lebih keras, lebih jelas, lebih bertenaga, lebih dinamis, maka akan lebih baik.

Pembangunan karakter siswa melalui public speaking adalah dapat berbicara efektif di depan umum, membuat lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum, mengerti cara berbicara di depan umum, berguna untuk mengekspresikan diri, mengajarkan aktif dan berani berbicara untuk mengemukakan pendapat dan bertanya, memacu berlatih artikulasi dengan tepat, mengucapkan ejaan dengan jelas, mengucapkan intonasi dengan baik, dan memaknai kata dengan power, mimik serta gesture.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis (2011) bahwa pembelajaran melalui public speaking pada kuliah komunikasi organisasi menunjukkan bahwa ada kenaikan hasil belajar dari rerata 79 menjadi 87, Keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran menunjukkan peningkatan dari nilai 78 menjadi 88. Selama pembelajaran terlihat adanya peningkatan potensi mahasiswa seperti kepercayaan diri ketika berbicara di depan umum, antusiasme mahasiswa dalam berbicara, hilangnya rasa takut ketika bertanya, pengekspresian diri sesuai dengan materi yang disajikan mahasiswa melalui mimik dan gesture.

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan intelektual sekaligus karakter. Karakter itu dapat dibentuk atau dipahat. Sebuah kehidupan, seperti sebuah blok granit yang dengan hati-hati dipahat atau pun sembarangan dipukul secara sembarangan yang pada akhirnya akan menjadi sebuah mahakarya atau puing-puing yang rusak. Salah satunya dengan public speaking yang dapat menumbuhkan potensi diri.

Penulis : Agung Kuswantoro, S.Pd, M. Pd, Pengajar Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

TAK perlu lagi deg-degan menghadapi ujian nasional (UN) yang sudah di depan mata. Kini dengan berbekal materi dalam bentuk buku yang sudah disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sekaligus memuat soal tipe UN, soal UN yang pernah diujikan, dan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dari Erlangga, para peserta didik makin percaya diri alias pede menghadapi UN 2014.

UN untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat dijadwalkan berlangsung pada 14–16 April 2014. Tentu saja, seluruh peserta didik kelas XII SMA sejak jauh-jauh hari mempersiapkan diri agar sukses dalam menghadapi ujian penting dalam kehidupan mereka tersebut. Apalagi, UN merupakan puncak dari seluruh ujian yang harus dilalui peserta didik sebelum meninggalkan bangku sekolah. Ujian itu menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan agar peserta didik diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Tidak mengherankan jika peserta didik kelas XII SMA sederajat, para guru, dan orang tua berupaya keras untuk menyukseskan UN. Para peserta didik terus mengembleng diri dengan mempelajari seluruh materi pelajaran. Mereka pun menyibukkan diri dalam melakoni kegiatan belajar di luar jam sekolah, misalnya mengikuti bimbingan belajar. Mereka juga mengikuti berbagai tryout UN.

Semua upaya tersebut bisa membuat peserta didik stres. Sebab, mempelajari seluruh materi dalam sebuah buku merupakan pekerjaan yang berat dan melelahkan. Bahkan, setelah mempelajari seluruh materi pun, peserta didik belum tentu pede menghadapi UN 2014. Tetap saja ada perasaan takut gagal karena membayangkan soal-soal yang akan keluar. Atau, khawatir soal-soal yang sudah dipelajarinya akan keluar di ujian atau tidak.

Kondisi tersebut dapat diantisipasi peserta didik dengan memiliki strategi menghadapi UN. Yakni, fokus dalam mempelajari materi yang sesuai dengan SKL atau kisi-kisi ujian nasional.

Di buku Erlangga Fokus UN SMA, peserta didik dapat menemukan strategi tersebut. Buku tersebut memberikan empat formula yang jika dipelajari dengan baik, peserta didik makin pede menghadapi UN 2014.

Formula pertama, menguasai rangkuman materi yang disajikan per SKL. Dengan demikian, peserta didik bisa lebih fokus dalam mempelajari materi yang akan diujikan. Formula kedua, pelajari soal tipe UN dan pembahasannya. Tujuannya, peserta didik mengetahui cara atau trik untuk menyelesaikan soal-soal standar UN. Formula ketiga, peserta didik berlatih menggunakan paket soal UN yang pernah diujikan. Tujuannya, mengukur kemampuan peserta didik mengerjakan soal UN sebenarnya sekaligus membiasakan diri mengerjakan soal tipe UN. Terakhir, peserta didik berlatih lebih sering mengerjakan soal standar UN berupa paket-paket soal prediksi soal UN 2014.

Saat mengerjakan soal, peserta didik disarankan memakai LJUN yang tersedia di dalam buku. Tujuannya, peserta didik menjadi terbiasa menggunakan LJUN.

Dengan mengikuti empat formula tersebut, peserta didik dapat lebih siap dan pede menghadapi UN. Selain itu, mereka tidak perlu sibuk mencari cara-cara instan dalam menghadapi UN seperti mencari bocoran kunci jawaban soal. (swn/c18/aan)


(Jawa Pos, Selasa 4 Maret)


JAKARTA-- Rabu, 30 Oktober 2013, bertempat di PT Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta Timur telah diselenggarakan Grandfinal Erlangga English Speech Contest (EESC) 2013 “Dare to Speak” jenjang SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK tingkat nasional.

Setelah melalui tahapan penyisihan dan semifinal pada Minggu I-III Oktober 2013 lalu di beberapa wilayah di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Samarinda, Lampung dan Pontianak, terpilih 9 siswa/I terbaik.

Kesembilan siswa/I terbaik tersebut berhasil mengalahkan 28 pesaing-pesaing finalis lainnya dan berhak memperoleh hadiah dengan total nilai Rp 54 juta yakni Pemenang 1 berupa tabungan sebesar Rp 5 juta plus dana pembinaan sekolah Rp 3 juta, Pemenang 2 sebesar Rp 4 juta plus dana pembinaan sekolah Rp 2 juta, Pemenang 3 Rp 3 juta plus dana pembinaan sekolah Rp 1 juta, serta hadiah-hadiah dari sponsor.

Berikut nama-nama pemenang EESC 2013, Klik disini

Dalam sambutannya pada gelaran Grandfinal EESC 2013, Kepala Editor Bahasa Asing Raymon S. Penerbit Erlangga mengatakan EESC ini diharapkan siswa/I dapat menyuarakan pemikiran, pendapat, perasaan dan pandangannya dengan berani.

Aturan Lomba. Para finalis diberikan waktu 5 menit berpidato Bahasa Inggris dihadapan para audience yang hadir dan dinilai oleh tim juri yaitu Dwi Wahyu (Koordinator Editor Penerbit Erlangga), Ross Mc Kay (Dosen Universitas Bina Nusantara), Frank Biemers ( Ultimate Learning Institute).  Usai pidato, juri memberikan satu pertanyaan kepada peserta untuk menguji kemampuan pengetahuan isi pidato yang mereka bawakan.


Untuk tema pidato grandfinal ditentukan oleh panitia secara random. Satu orang finalis akan membawakan satu tema pidato. Berikut pilihan temanya: What I do to make reading a habit, Should the government conduct the national examination or not?, How to become a young entrepreneur?, What I dream about Indonesia, The bad impacts of using cellphone, Social media and its impact on youth, My hero, The negative effects of cramming, The benefits of extracurricular activities for students, Stop being an abstainer in the General Election, The simple ways youth can do to save the nature, What I want to be in the future, The most important thing to me, What do you mean by a good leader?, How to prevent bullying at school?.

Untuk diketahui, Erlangga English Speech Contest (EESC)  Dare to Speak merupakan event tahunan PT Penerbit Erlangga dalam lomba pidato berbahasa Inggris. Adapun tujuan diadakan event ini untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi siswa/i dalam penguasaan bahasa Inggris, sebagai wadah bersaing positif dan sportif, dan memberikan penghargaan kepada siswa/i  yang berprestasi. EESC 2013 ini merupakan tahun ke-3 pelaksanaan secara Nasional sedangakan tahun 2010 hanya setingkat Jabodetabek.

Corporate. Penerbit Erlangga merupakan penerbit buku yang berdiri sejak tahun 1952, di tengah keprihatinan kondisi pendidikan nasional pasca Kemerdekaan Republik Indonesia. Kini, dalam usia 61 tahun Penerbit Erlangga telah membuktikan kesetiaan pada komitmennya untuk berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dengan menerbitkan buku-buku edukatif bermutu untuk semua jenjang pendidikan: mulai dari Pra Sekolah sampai Perguruan Tinggi dan bahkan untuk kalangan umum/professional.

Tidak hanya menerbitkan buku-buku pelajaran yang berkualitas, Penerbit Erlangga juga aktif terlibat dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa, baik itu berupa pelatihan-pelatihan, maupun menyediakan wadah positif untuk para siswa-siswi di Indonesia berupa seminar, dan lain-lain.

Untuk Info Lebih Lanjut Hubungi:
Atika Permata, Media Relations, HP 08121085613, email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.