Menurut Google, tingkat partisipasi pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia semakin marak dalam lima tahun belakangan ini. Fakta ini menggembirakan, sebab ini berarti kesadaran para orang tua untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak di lima tahun pertama kehidupannya semakin tinggi. Semakin banyak orang tua yang merasa perlu untuk lebih menyiapkan mental, fisik, maupun emosi anak untuk memasuki jenjang pendidikan dasar. Memasukkan anak ke kelompok bermain atau playgroup sudah dianggap kebutuhan bagi banyak orang tua. Mereka bukan lagi mempertanyakan perlu atau tidak memasukkan anak ke playgroup, tetapi mau masuk ke playgroup mana?

Sekarang ini, ada banyak sekolah untuk anak usia dini yang bisa dipilih oleh orang tua. Mau yang asli dalam negeri atau franchise dari luar negeri, semua ada. Mau sekolah yang 100 persen menggunakan pengantar bahasa Inggris, bilingual alias dua bahasa (Indonesia dan Inggris), atau yang benar-benar hanya bahasa Indonesia saja, juga ada. Sekolah A menerapkan metode pengajaran X, sekolah B berbasis metode Y, sekolah C berkonsep sekolah alam; masing-masing mempromosikan kelebihan dan keunggulannya. Lalu, bagaimana memilih sekolah yang benar-benar tepat bagi si kecil? Ternyata, banyak pilihan pun tidak selalu berarti lebih baik. Pendidikan yang baik memang tidak murah, tetapi bukan berarti sekolah yang mahal selalu dijamin berkualitas baik. Meski faktorĀ  biaya tidak menjadi kendala, prinsip teliti sebelum membeli pun harus Anda terapkan di sini. Berikut ini beberapa poin yang bisa Anda jadikan pegangan sewaktu browsing sekolah untuk si kecil.

Pertimbangkan jaraknya. Sebaiknya, pilihlah kelompok bermain (KB) yang dekat dengan rumah agar anak tidak lelah di perjalanan. Banyak juga orang tua yang memilih sekolah yang sebenarnya cukup jauh dari rumah, tetapi searah dengan kantor mereka sehingga bisa mengantar si kecil dalam perjalanan berangkat bekerja.

Ruangan dan fasilitasnya. Pastikan ruangan untuk kegiatan belajar-mengajar bersih dan cukup luas sehingga memungkinkan anak leluasa bergerak. Pastikan juga KB punya fasilitas untuk mengembangkan motorik kasar dan halus

Sanitasi lingkungan dan keamanannya. Bukan hanya kebersihan ruang kelas yang harus diperhatikan, tetapi juga ruang-ruang pendukung lainnya serta lingkungan sekolah, seperti kamarĀ  kecil dan halaman sekolah. Pastikan pula perabot, mainan, dan alat-alat pendukung lain yang ada dalam tempat penitipan tersebut aman bagi anak. Satu hal lagi yang penting, sebaiknya tidak ada penjual jajanan (ataupun mainan) yang mangkal di lingkungan sekolah supaya anak Anda tidak tergoda untuk jajan.

Kegiatan atau kurikulumnya. Tanyakan variasi jenis kegiatan yang diterapkan oleh sekolah tersebut supaya aspek-aspek perkembangan anak dapat terpenuhi.
Rasio antara pengajar dan anak. Sebaiknya, rasio antara pengajar dan anak usia KB tidak lebih dari 1:8 supaya pengajar dapat memantau perkembangan dan kemajuan setiap anak dengan baik.

Kebijakan atau aturan. Tanyakan kebijakan KB tersebut, misalnya dalam hal penanganan anak yang baru pertama kali berpisah dari orang tua, pelibatan orang tua murid, dan lain-lain yang orang tua anggap penting.

Bicaralah dengan orang tua lain. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dari teman atau orang tua lain yang anaknya bersekolah di KB tersebut. Selain faktorfaktor di atas, yang paling penting adalah masalah pembiayaan. Hal ini mau tidak mau harus direncanakan jauh-jauh hari. Rencanakan secara cermat dan bijaksana. Jangan sampai Anda jorjoran untuk tingkat PAUD, tetapi kemampuan finansial justru menurun ketika anak memasuki jenjang pendidikan dasarnya. Selamat berburu!


Sumber : Choice Edisi 25