- Saya takut mengatakan “tidak” kepada orang lían karena mereka tidak akan menyukai saya.
- Saya setuju dengan semua orang karena ingin diterima, padahal sebenarnya belum tentu saya setuju.
- Saya tidak memberikan celah bagi diri sendiri untuk melakukan kesalahan.
- Saya tidak memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang saya buat.
- Saya sering berfikir ’ Saya tidak cukup baik’.
- saya sering membandingkan diri dengan orang lain.
- Saya merasa bersalah jika tergoda melakukan sesuatu yang saya inginkan.
- Saya takut dengan gagasan mencapai kesuksesan.
- Saya sulit membuat keputusan.
- Saya sering bersikap terlalu keras pada diri sendiri.
Penipuan-Penipuan Evolusi
Hal ini begitu jelasnya hingga patut dipertanyakan bagaimana ini sampai lolos dari pengamatan sebelumnya?" Dengan terungkapnya fakta ini, "Manusia Piltdown" kemudian segera disingkirkan dari British Museum setelah lebih dari 40 tahun dipajang di sana.
Kunci Sukses Pendidikan pada Kualitas dan Kesejahteraan Guru
JAKARTA--MIOL: Kunci sukses pendidikan memang terletak pada kualitas dan kesejahteraan guru. Tak pelak, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumsel Alex Noerdin mewajibkan guru di wilayahnya menimba ilmu terus menerus, belajar sepanjang hayat.
Bupati yang baru saja terpilih laqi ini mengatakan sebanyak 1.800 guru dari 7.000 orang sudah dikuliahkan dengan beasiswa di Universitas Terbuka (UT) untuk jenjang D2 dan S1.
Untuk kesejahteraan guru diberikan uang makan Rp6.000 per orang per hari, transportasi di daerah terpencil Rp250 ribu per orang per bulan. Jatah uang transportasi, akomodasi, konsumsi bagi guru di SMA Unggulan Rp500 ribu per orang per bulan dan bantuan sepeda motor.
Semua itu di luar gaji mereka dan honor, kata Bupati Alex Noerdin, di Jakarta Jumat (4/5).
Hingga sekarang ini jumlah guru PNS 3.310 orang, Guru Bantu Pusat 692 orang, Guru Bantu daerah 412 orang dan Gurun honor 3.602 orang.
Bagi Alex Noerdin, pendidikan memang prioritas pembangunan di Muba. Dia berpendapat majunya pembangunan tidak akan lepas dari kualitas sumber daya manusianya. Karena pendidikan itu mahal, Pemkab Muba menggratiskan biaya sekolah agar semua warga di daerah ini bisa tamat SMA.
Para orang tua di Muba dalam empat tahun terakhir ini, tidak dipusingkan lagi memikirkan biaya sekolah anaknya. Mulai jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta. Termasuk sekolah berbasis Agama Islam, semuanya tidak dibebankan biaya alias gratis.
Jadi, anak-anak usia sekolah di daerah kaya minyak dan gas (Migas) di Sumsel ini, dijamin dapat ijazah SMA. Soalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba telah
menerapkan wajib belajar (Wajar) 12 tahun.
Peduli pendidikan
Adalah Alex Noerdin yang tengah memegang amanat rakyat periode kedua sebagai Bupati Muba, yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Sebenarnya, sekolah gratis ini biasa-biasa saja. Semua bupati kata dia, bisa melakukannya, asalkan memang benar-benar ada komitmen untuk itu.
Jadi bukan soal daerah itu kaya atau miskin, sebab ada daerah miskin seperti Jembrana Bali, Kebumen Jateng. Lalu, daerah kaya, Kutai Kartanagara juga menerapkan sekolah gratis. Tapi karena tidak biasa dilakukan, sekolah gratis di Muba ini dinilai sebagai hal yang luar biasa.
Alex menyadari penduduknya yang berjumlah 473.795 jiwa, sekitar 30 persen masih miskin. Tapi saya berupaya keras untuk mengurangi beban hidup masyarakat dengan sekolah gratis ini. Jadi satu beban hidup warga sudah lepas, tinggal lagi bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan, ujar Bupati yang menerapkan Visi Muba SMART 2012 ini.
Oleh karena itu, Kalau secara nasional orang masih meributkan anggaran pendidikan masih dibawah 20% dari APBN, di Kabupaten Muba sudah melakukan misi konstitusi itu
sejak 2002 dari pos APBD Muba setiap tahunnya di atas 20%.
Buktinya, dalam APBD Muba 2002 berjumlah Rp655,3 miliar, anggaran sector pendidikan mencapai Rp131,2 miliar atau 20,01%. Tahun 2003 meningkat menjadi 21,81% dengan dan yang digelontorkan untuk pendidikan mencapai Rp139,3 miliar dari APBD Rp638,9 miliar.
Terus meningkat menjadi 26,02% pada APBD tahun 2006 dimana sector pendidikan didanai Rp Rp 327,2 miliar dari APBD senilai Rp1,3 Triliun. Pada 2007 ini memang turun jadi 21,74 %, tapi nilainya meningkat menjadi Rp345,6 miliar dari APBD 2007 Rp1,5 triliun, ujar Alex Noerdin sembari menampik adanya anggapan kalau sekolah gratis mutunya rendah.
Dia memaparkan kalau empat tahun lalu, lulusan SMA di Muba ini tidak ada yang diterima di perguruan tinggi favorit di tanah air ini. Tapi sekarang ini, 60 siswa lulusan SMA Negeri 2 Unggulan Sekayu bisa diterima di ITB, UI, Unsri tanpa tes, selebihnya masuk perguruan tinggi di luar Sumsel, katanya bangga.
Saat ini jumlah murid di Muba mencapai 119.667 orang, yang semuanya dibiayai pemerintah. Di kota Sekayu, ibu kota Kabupaten Muba,SMA Negeri 2 Unggulan dididik tenaga-tenaga guru atas kerja sama dengan World Bank, Unesco, Sampoerna Foundation, British Council, International Development Bank (IDB).
Dengan kiprah nyata yang dilakukan Bupati Alex Noerdin, maka Muba sangat layak diberi julukan sebagai kabupaten pendidikan di Indonesia. (Win/OL-02).
------------------------------------------
Sumber: Media Indonesia Online
Andrew Z Fire dan Dr. Craig Mello
Peraih Nobel Kesehatan 2006
Andrew Z Fire (47) dari Departments of Pathology and Genetics Stanford University School of Medicine dan Dr. Craig Mello (45) asal Harvard University dianugerahi Nobel bidang Kedokteran. Penganugerahan diumumkan Komite Nobel di Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, Senin (2/10). Dua ilmuwan asal Amerika Serikat itu diganjar Nobel karena temuannya mengenai metode pengendalian arus informasi genetik dianggap brilian. Metode ini juga menjadi acuan penelitian untuk mengobati sejumlah penyakit mematikan baik yang berkaitan dengan gen dan virus seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) maupun kanker.
John Sulston (b 1942), Cambridge, England, mapped a cell lineage where every cell division and differentiation could be followed in the development of a tissue in C. elegans. He showed that specific cells undergo programmed cell death as an integral part of the normal differentiation process, and he identified the first mutation of a gene participating in the cell death process.
Robert Horvitz (b 1947), Cambridge, MA, USA, has discovered and characterized key genes controlling cell death in C. elegans. He has shown how these genes interact with each other in the cell death process and that corresponding genes exist in humans.
Page 20 of 23