Tahun Ajaran Baru, Semangat Baru!
Biasanya, perasaan kita akan menjadi campur aduk ketika memasuki tahun ajaran baru. Terlebih bagi kita yang tidak hanya naik kelas, tetapi juga naik jenjang pendidikan. Yang kemarin masih siswa SD, sekarang menjadi siswa SMP. Yang kemarin duduk di bangku SMP, sekarang duduk di bangku SMA.
Jangan khawatir! Perasaan semacam itu bisa terjadi pada semua orang. Kebanyakan dari kita merasakan hal yang sama bila ada di situasi tersebut. Ada perasaan senang, gembira, dan antusias. Tapi terkadang ada juga perasaan canggung, grogi, atau bahkan takut. Wajar saja. Memasuki sekolah baru atau berganti tahun ajaran baru, itu artinya kita akan memasuki satu lingkungan yang baru. Lingkungan yang belum terasa akrab dengan diri kita.
Untuk mengatasi perasaan yang tak menentu semacam itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Bergembiralah. Lingkungan baru = peluang baru.
Jika kamu pernah mengalami kekecewaan pada masa sekolahmu yang lalu, seperti prestasi yang tak sesuai harapan serta kejadian mengecewakan lainnya maka tahun ajaran baru lah yang harus kamu jadikan titik awal untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan. Kamu bisa melakukan evaluasi dengan bertanya pada diri sendiri tentang apa yang menjadi sebab prestasimu berjalan tak sesuai dengan harapanmu. Jika sudah menemukan jawabannya, kamu bisa memperbaikinya di sekolah baru atau tahun ajaran baru yang akan kamu masuki.
2. Bertemu teman lama itu menyenangkan. Bertemu teman baru, jauh lebih menyenangkan.
Mendapati teman lamamu juga bersekolah di sekolah barumu, sudah pasti menyenangkan. Tapi jangan lupa, segeralah berkenalan dengan teman-teman yang baru kamu jumpai. Jangan ragu untuk berkenalan. Memiliki banyak teman baru di lingkungan yang baru akan semakin memudahkan kamu dalam proses adaptasi dengan sekolah barumu.
3. Kenali sekolah barumu sebaik mungkin
Yang perlu kalian ingat, masing-masing sekolah biasanya memiliki “tradisinya” masing-masing. tradisi atau kebiasaan di sekolah baru kamu, bisa jadi berbeda dengan sekolahmu yang lalu. Kenali dan pahamilah bagaimana kebiasaan-kebiasaan sekolah barumu itu. Hal ini bisa kita ketahui di Masa Orientasi Sekolah (MOS). Pada momen tersebut, kamu akan diperkenalkan seluk-beluk sekolah barumu, bagaimana peraturannya, kegiatan-kegiatan siswanya, tata-cara bergaulnya, dan masih banyak lagi.
4. Percaya diri!
Rasa kurang percaya diri kerap melanda mereka yang baru saja memasuki sekolah baru. Padahal, jika kamu dihinggapi rasa tidak percaya diri, kamu akan semakin berat menjalani hari-harimu. Percaya dirilah ! Jangan sungkan untuk bergaul pada siapa saja, jangan ragu untuk berkenalan atau bertanya pada guru. Dengan percaya diri, kamu akan semakin cepat ‘menguasai keadaan’, yang dampak positifnya adalah kelancaran hari-hari barumu di sekolah baru.
Perkembangan kompetensi dan karakter siswa lebih mendapat prioritas pada Kurikulum 2013.
Sejak pertama kali Indonesia menyelenggarakan pendidikan nasional, tercatat telah terjadi sejumlah pergantian kurikulum pendidikan nasional. Dua tahun setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengeluarkan Rencana Pembelajaran 1947 yang banyak mengacu kepada kurikulum yang telah dibuat Belanda. Kurikulum ini dilaksanakan hampir secara merata di sekolah-sekolah di Indonesia pada tahun 1950. Banyak yang berpendapat bahwa inilah awal tonggak sejarah perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Kini, setelah Republik Indonesia nyaris berusia 69 tahun - setelah sekurangnya sembilan kali berganti kurikulum- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencetuskan Kurikulum 2013 yang juga dikenal sebagai Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan, secara falsafati pendidikan merupakan proses berkelanjutan yang bertujuan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang bermanfaat untuk diri dan sesamanya. Dan dalam UU Sisdiknas, lanjut Nuh, ‘mejadi manusia bermanfaat’ itu dapat dirumuskan dengan indikator yang bersifat strategis seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sederhananya, manusia yang memiliki karakter kuat. Untuk menuju hal tersebut, Menteri Nuh mengatakan penerapan kurikulum berbasis kompetensi merupakan jembatan yang tepat untuk dilalui.
Kurikulum 2013 menekankan tiga aspek kompetensi. Penekanan kepada ketiga aspek ini menjadi penunjang utama dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional seperti yang dicita-citakan. Tiga aspek kompetensi itu, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Sebagaimana kurikulum terdahulu, aspek pengetahuan dalam Kurikulum 2013 ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Aspek ini diukur lewat perangkat uji seperti ulangan harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Sementara aspek keterampilan merupakan penekanan pada kemampuan atau skill siswa. Di sini siswa dituntut tidak hanya mengerti suatu teori, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuannya tersebut. Dengan aspek keterampilan ini seorang siswa, misalnya, tidak hanya dituntut untuk memahami grammar bahasa Inggris, tetapi juga mampu untuk mempraktikkan bahasa tersebut.
Aspek ketiga adalah aspek yang dipandang paling mendapat prioritas di Kurikulum 2013, yakni aspek sikap. Kurikulum 2013 menekankan bahwa yang tak kalah penting dari pengetahuan dan keterampilan adalah sikap para siswa. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengetahui dan memiliki keterampilan, tetapi juga dapat membentuk karakter dirinya. IPA dan IPS, misalnya. Kedua disiplin ilmu tersebut dalam Kurikulum 2013 dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, dan bukan sekadar pendidikan disiplin ilmu. Keduanya dikembangkan sebagai pendidikan yang berorientasi aplikatif, memancing perkembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pada akhirnya diharapkan dapat membangun sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
[IHU]
Pengumuman kelulusan baru saja berlangsung. Tentu banyak di antara kita yang menjadi bersuka-cita karena telah berhasil menempuh Ujian Nasional dengan baik dan lulus. Tapi, sebaiknya jangan berlama-lama larut dalam kegembiraan. Kita perlu segera mempersiapkan langkah-langkah kita selanjutnya demi mewujudkan masa depan yang kita dambakan.
Pada masa kelulusan ini, bisa disebut para lulusan SMK memiliki lebih banyak alternatif peluang dibanding mereka yang lulus dari SMA. Ini tidak berlebihan. Para siswa SMK memang tidak hanya mendapatkan pelajaran keilmuan, tapi juga mendapatkan banyak program keahlian
Wulan Ayodya, penulis buku Mau Ke Mana Setelah SMK? memberikan sejumlah gambaran rencana masa depan yang dapat dipilih oleh mereka yang baru saja lulus SMK. Tentu saja rencana-rencana tersebut juga disertai oleh gambaran-gambaran yang dapat dijadikan acuan bagi kita dalam menentukan langkah, tanpa melupakan passion dan cita-cita kita sendiri.
Tapi sebenarnya jalan apa saja yang mungkin dapat ditempuh oleh mereka yang baru saja lulus SMK? Jawabannya: ada banyak.
Sebagaimana yang telah disebutkan, para lulusan SMK telah dibekali oleh sekolahnya berbagai bidang keterampilan. Mereka yang mengambil jurusan otomotif, tentu telah menguasai seluk-beluk dunia otomotif. Begitu juga mereka yang berasal dari SMK bidang administrasi, boga, jaringan komputer, pariwisata dan perhotelan, atau yang lainnya. Lantaran hal tersebut, tak jarang para lulusan SMK ini telah “dipesan” jauh hari sebelum lulus oleh penyedia lapangan pekerjaan untuk dapat bekerja di tempat mereka.
Sebagai lulusan SMK, dunia kerja memang menantang. Kita dapat mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu serta keterampilan yang kita miliki. Harap diingat, dunia kerja bukanlah dunia yang perlu ditakuti. Sebagai lulusan SMK, kita berarti telah berhasil melewati uji kompetensi yang oleh para penyedia lapangan pekerjaan kerap dianggap sebagai persyaratan kompetensi minimal. Terlebih sistem pendidikan SMK telah dirancang sedemikian rupa dan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis kompetensi dan uji keahlian yang juga berbasis kompetensi.
Memasuki ke dunia kerja bukan satu-satunya jalan. Bagi kalian yang lebih tertantang untuk berwirausaha, kalian juga tidak perlu merasa gentar. Sebagai seorang lulusan SMK, merintis suatu usaha juga dapat menjadi ladang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan. Nilai lebihnya, di sini kita bahkan berpeluang untuk membuka lapangan pekerjaan.
Tapi sebaiknya jangan sekali pun berpikir bahwa pintu perguruan tinggi bukanlah pilihan menarik bagi para lulusan SMK. Demi mengasah keterampilan yang telah berhasil kita miliki di SMK, kita bisa memasuki perguruan tinggi yang memang menawarkan keahlian tingkat lanjut. Saat ini banyak perguruan tinggi yang menawarkan hal ini. Jika kalian telah mempelajari Teknik Komputer Jaringan, kalian bisa lebih memperdalam keterampilan tersebut di perguruan tinggi yang menawarkan program studi serupa. Juga untuk program-program studi lainnya. Yang istimewa, jika para lulusan SMA mungkin belum memiliki dasar-dasar program studi tersebut, sebagai lulusan SMK bisa dipastikan kalian lebih unggul karena telah memilikinya.
Apa pun pilihan rencana setelah lulus SMK, satu hal yang pasti, dasarkanlah pilihan kalian tersebut dengan passion dan minat yang kalian miliki. Karena hanya dengan demikianlah cita-cita untuk mewujudkan masa depan yang kita dambakan akan terwujud dengan cara yang paling mudah. [IHU]
Ada macam-macam program tes bahasa Inggris untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris. Program tes yang dikenal di Indonesia yaitu TOEFL, IELTS, dan TOEIC. Ketiga macam tes itu dipakai untuk berbagai keperluan seperti untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, bekerja di luar negeri, salah satu syarat masuk perguruan tinggi. Bahkan, beberapa perusahaan dan instansi pemerintah sudah mulai mensyaratkan pelamarnya untuk memiliki sertifikasi bahasa Inggris dengan nilai yang telah ditentukan. Nah, apa beda ketiga macam tes itu?
TOEFL
TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language yaitu tes bahasa Inggris sebagai bahasa asing. TOEFL dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bahasa Inggris. TOEFL diperuntukan bagi mereka yang hendak sekolah ke negara-negara English-American, seperti Amerika Serikat contohnya. Ada tiga macam pilihan tes:
1) PBT (Paper Based Test), yaitu kamu mengerjakan tes TOEFL di atas kertas. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, dan structure.
2) CBT (Computer Based Test), yaitu kamu mengerjakan tes TOEFL langsung di komputer. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, structure dan ada tambahan writing.
3) IBT (Internet Based Test), yaitu tes TOEFL kamu mengerjakan tes TOEFL langsung di komputer yang terhubung ke internet. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, structure, writing dan ada tambahan speaking.
Adapun rentang skor TOEFL sebagai berikut.
- Skor TOEFL PBT: 310 - 677.
- Skor TOEFL CBT: 30 - 300.
- Skor TOEFL IBT: 8 - 120.
Skor TOEFL berlaku selama 2 tahun. Jika lewat dari 2 tahun, kamu harus mengambil lagi tes TOEFL. Untuk bisa mengajukan beasiswa kuliah di luar negeri, skor TOEFL kamu minimal harus 550 (PBT).
IELTS
IELTS singkatan dari International English Language Testing System, yaitu program tes untuk menguji kemahiran dalam berbahasa Inggris.IELTS biasanya digunakan untuk mengurus visa luar negeri, studi/sekolah ke negara-negara English-British (seperti Inggris dan Australia misalnya), pindah kewarganegaraan, dsb.
Ada dua versi IELTS: Academic Version (versi akademik) dan General Training Version (pelatihan umum):
- Versi akademik diperuntukan mereka yang akan masuk perguruan tinggi dan para profesional seperti dokter atau perawat yang akan bekerja di negara pengguna British English.
- Versi pelatihan umum diperuntukan mereka yang akan bekerja atau keperluan imigrasi (seperti pindah kewarganegaraan).
Materi tes IELTS ada 4, yaitu:
1) listening (30 menit ),
2) reading (1 jam),
3) writing (1 jam), dan
4) speaking (12-15 menit).
Secara keseluruhan, tes IELTS membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Rentang skor tes adalah IELTS: 1 - 9. Jika akan digunakan untuk keperluan sekolah ke Inggris Australia, Kanada, Selandia Baru maka skor IELTS yang dibutuhkan adalah 5,5 ke atas.
TOEIC
TOEIC adalah singkatan dari Test of English for International Communication, yaitu tes bahasa Inggis untuk komunikasi internasional. TOEIC lebih khusus diperuntukan orientasi pekerjaan. Jika kamu ingin bekerja di luar negeri atau perusahaan asing di Indonesia, maka kamu harus memiliki sertifikasi TOEIC.
Materi tes TOEIC hanya listening dan reading. Tipe soal-soal TOEIC biasanya mengarah ke bisnis. Adapun rentang Skor TOEIC adalah 10 - 990.
Agar kamu dapat bekerja di luar negeri, usahakan skor TOEIC kamu lebih dari 450.
(MI/MS)
Succeed in the TOEIC Test Volume 1
Succeed in the TOEIC Test Volume 2
Menjelang Ujian Nasional, berbagai persiapan harus dilakukan oleh para siswa kelas akhir dari berbagai tingkatan mulai tingkat SD/MI, SLTP/MTs dan juga SLTA / MA. Persiapan yang harus dilakukan mulai mental, kesehatan dan kemampuan otak agar dalam pelaksanaan Ujian Nasional nanti bisa berhasil secara maksimal sesuai dengan diharapkan.
Berikut sedikit Tips Menghadapi Ujian Nasional
1. Persiapan Awal yang Matang
Bawalah semua alat tulis yang dibutuhkan. Pensil, pulpen, penghapus, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian tanpa harus meminjam ke peserta ujian lainnya. Jangan lupa juga untuk menyiapkan kartu ujian dan membawanya dengan baik.
2. Tetap Tenang dan percaya diri
Yakinkan pada diri kamu bahwa kamu sudah siap dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Duduklah dengan tenang, santai, rileks.
3. Baca, Cermati lalu Pahami baru mengerjakan soal
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit.
4. Hati-hari dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK)
Dalam mengisi Lembar Jawab Komputer (LJK) sebaiknya hati-hati, jangan sampai basah, terlipat atau sobek. Jangan sampai mesin scanner tidak dapat mendeteksi jawabanmu
5. Sisihkan waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu dan tidak perlu terburu-buru. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan.
6. Awali dan Akhiri dengan berdoa
Sebelum kita mulai mengerjakan dan sesudah mengerjakan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan hasil yang baik. Kita hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan.
Sumber Gambar http://diliputnews.com
Page 9 of 23