Sumber : Buku Top Secretary
Pengarang : La Rose
Terbitan : Penerbit Erlangga
- Pribadi Belajar; Terus Meningkatkan Kemampuan.Seringkali rasa rendah diri muncul, antara lain karena kita merasa tidak mampu atau ada sesuatu yang kurang. Hal ini terpantul pada kalimat yang kita ucapkan ataupun kalimat dalam benak, “Kata-kata bukan batu yang dapat melukai kita” Inilah kalimat yang pernah saya baca. Namun begitu, kita perlu mencermati kalimat yang kita ucapkan malahan kalimat dalam benak kita. Marilah kita ikuti kalimat-kalimat berikut ini. “ Aduh apalah saya, jangan sebut saya asisten eksekutif dong, malu ah…saya ‘kan Cuma sekretaris.
Sebenarnya dengan menyebut Anda sebagai asisten eksekutif mereka memberikan kesempatan pada Anda untuk peningkatan karier. Keraguan Anda bisa jadi memang karena kurang percaya diri. Untuk itu, apa yang harus Anda lakukan adalah mengadakan evaluasi bagian mana saja yang perlu Anda tingkatkan. Jangan pernah mengecil-ngecilkan diri sendiri.
Kalimat itu mempunyai energi. Sesuatu yang terus-menerus dikatakan akan menjadi kenyataan. Jadilah pribadi yang suka belajar, maka kalimat-kalimat yang Anda ucapkan akan juga berubah. Sedikitnya, tidak merendahkan diri Anda.
Perubahan berlangsung sangat cepat. Kita tidak dapat menuai sukses hanya dengan mengandalkan pengetahuan yang kita miliki saat ini. Oleh karena itu, kehidupan adalah universitas yang selalu dalam pembelajaran, siapa berhenti dia mundur.
- Keberanian Untuk Berubah, Lakukan Reformasi. Saya pernah mengajukan permintaan pada atasan saya untuk ditempatkan di departemen lain sebagai peningkatan karier. Namun, saya ragu karena di pekerjaan saya sekarang ini tidak ada yang kurang. Secara materi saya dimanja atasan saya sekeluarga. Saya mendapatkan banyak kemudahan. Namun, terus terang saya jenuh dengan pekerjaan yang sangat rutin ini. Sementara itu saya sebenarnya dapat melakukan hal-hal yang lebih memberikan banyak kesempatan untuk menjadi manajer… tapi saya memang agak bimbang akankah saya berhasil?
Apakah Anda akan berhasil atau tidak, terpulang pada Anda sendiri. Memang, kemudahan-kemudahan tidak selalu memberikan kepuasan batin. Jadi, Anda harus memilih. Anda harus berani berubah. Memang perubahan merupakan tantangan karena diwarnai oleh ketidakpastian. Oleh karena itulan, seringkali seseorang memilih lebih baik menjadi pengecut ketimbang berubah.
- Ketulusan Saya sebenarnya ingin maju. Sudah sepuluh tahun saya bekerja serabutan sehingga saya tidak tahu apakah saya sekretaris ataukah bagian umum. Atasan saya sangat tergantung pada saya, apa-apa saja kebutuhannya, sampai ke dokter pun saya yang menanganinya.
Keluarganya juga sangat bergantung pada saya. Memang boleh dikatakan tidak ada kebutuhan materi yang tak terpenuhi. Namun, terus terang saya jenuh sekali. Malahan mulai melihat bahwa saya lebih banyak diperbudak. Bayangkan saja, istri bos saya berperilaku seakan-akan dia juga atasan saya dan akhir-akhir ini kesehatan saya sangat terganggu.
Cukup banyak mereka yang berbakat untuk menjadi Kepala Bagian, Manajer, dan kedudukanlain yang penting. Namun, tetap saja sekretarislah yang lebih banyak melakukan pekerjaan rutin.
Mencatat nomor telepon, membuatkan janji untuk atasan, mengurus surat masuk dan keluar, menangani kebutuhan atasan sampai pada tingkat berbelanja untuk keluarga bos karena mereka sedemikian rajinnnya dan rela melakukan apa saja. Oleh karena itulah, mereka menjadi sangat dibutuhkan.
- Bertanggungjawab Atas Diri Sendiri Lingkungan yang membuat saya terpuruk. Bayangkan bagaimana teman-teman saya mau maju jika yang dibicarakan hanya berbelanja; piknik; pacar; atau lelaki yang dapat dijadikan ayah angkat, dalam arti kata, dapat secara konsisten memberkan bantuan keuangan sekaligus sebagai teman kencan.
Sementara saya, sebenarnya ingin melakukan sesuatu yang lain. Saya mau berkerja di bagian lain…tapi saya tidak tahu bagimana memulainya. Teman-teman saya sudah puas dengan keadaan mereka, malahan menertawakan saya waktu saya sambil lalu mengatakan tentang keinginan uantuk melakukan sesuatu yang lain.
Kita tidak dapat membiarkan perjalanan hidup ditentukan oleh lingkungan. Lingkungan tidak akan berubah apabila kita tidak berubah. Kita yang harus bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada diri kita sendiri. Ketika bersama teman-teman, mulailah berbaicara tentang topik yang juga anda minati dan bukan hanya topik yang mereka minati.
Siapa tahu mereka juga sebenarnya mempunyai minat seperti /Anda untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Hanya saja belum seluruhnya merek apahami. Apabila merek atidak berubah maka andalah yang harus berubah. Carilah teman baru dan lingkungan baru. Karena tidak semestinya, kita seterusnya terpuruk dengan kelompok yang hanya membuat kita merasa tertekan. Jadi, jangan membiasakan diri mencari kambing hitam.
Dalam arti, menyalahkan orang lain atau keadaan atas keterpurukan kita. Kisah kambing hitam ini datang dari Yunani. Pada masa silam, apabila ada wabah penyakit maka dicari kambing yang berwarna hitam. Hewan yang tak bersalah ini didoakan dengan beragam mantera kemudian dikurbankan /disembelih. Ada juga yang dikucilkan di hutan. Dengan adanya kambing hitam, kita tidak mencari asal-usulnya penyakit/wabah maka lepaslah kita dari bertanggungjawab.
Karena kalau mau bertanggung jawab berarti harus melakukan sesuatu. Malahan diperlukan bekerja keras. Sementara itu, bukabnkah cukup banyak orang yang malas. Belum lagi melakukan sesuatu, sudah lelah dan putus asa.
- Berpikir Positif, Jauhi Prasangka Buruk. Saya meminta bantuan Kepala Personalia apakah ia dapat menempatkan saya pada bagian yang lebih memberikan tantangan, ketimbang hanya menerima dan menjawab telepon, menyambut tamu, serta mengetik. Saya pikir ia perempuan yang sudah berpengalaman.
Usianya jauh di atas saya dan psti mau membantu saya. Ternyata, tidak seperti yang saya duga. Jawabannya sungguh menyakitkan. Katanya, “Keterampilanmu adalah apa yang engkau kerjakan sekarang. Inilah pekerjaan yang paling sesuai untukmu. Kalau mau pindah ke tempat yang diinginkan, Anda harus belajar lebih banyak lagi.