Di Balik Layar Liputan 6
Dinamika kehidupan masyarakat di Indonesia tidak bisa terlepas dari peran media. Keduanya bersinggungan. Buku Di Balik Layar Liputan 6 ini merangkum perjalanan selama 20 tahun Liputan 6 dalam meliput dinamika tersebut.
Yang menarik, kegiatan jurnalisme televisi tidak diuraikan dalam deretan teori, tetapi dituangkan dalam bentuk pengalaman yang melibatkan banyak orang dengan pikiran, perasaan, dan emosi masing-masing. Karena itu, buku ini banyak menampilkan hal-hal yang manusiawi seperti daya juang, keyakinan intelektual, kesedihan, hingga berbagai kekonyolan dan kelucuan. Pembaca juga diajak memahami proses di belakang layar untuk melihat keruwetan dan hiruk-pikuk di balik tampilan layar kaca yang rapi.
Program berita harian Liputan 6 telah mengudara sejak 20 Mei 1996. Sepanjang perjalanan itu, Liputan 6 melewati berbagai situasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Misalnya, diceritakan bagaimana saat kali pertama mengudara, Liputan 6 berada di tengah atmosfer politik Orde Baru. Liputan 6 pun menyesuaikan diri dengan situasi politik yang serba tertutup dan penuh batasan. Sumita Tobing, pendiri Liputan 6, menyebutkan bahwa ketika itu Liputan 6 menerapkan gaya jurnalisme bermakna, yaitu jurnalisme yang berpihak pada suara rakyat, bukan kekuasaan.
Buku ini juga menceritakan bagaimana kini ketika pers makin bebas dan program berita TV makin banyak, Liputan 6 tetap memilih gaya jurnalisme yang berdampak, yakni jurnalisme inspiratif. Sebuah bacaan yang penting, mengingat rangkaian peristiwa bersejarah yang ditulis dengan bahasa bertutur yang mengalir.
Oleh: Eko Prasetyo (Pegiat Literasi dan Penikmat buku)
Sumber: sumber