Pencarian Claudia Parr akan lelaki idaman semakin rumir karena satu criteria tambahan: setuju untuk tidak memiliki anak. Ia sendiri sudah cukup
meras jengah mendengar komentar orang ketika ia mengungakpkan keinginannya untuk hidup tanpa bayi. Semua jadi mudah saat ia bertemu Ben yang memahaminya. Hingga kemudian, Ben berubah pikiran. Dengan gaya bahasa yang lugas, jujur, sekaligus kocak khas karya Giffin, Anda akan ikut terombang-ambing terbawa perasaan kesal, sedih, dan penuh harap bersama Claudia. (Femina, 27 Oktober-2 November 2012 hlm 29)
Pencarian Claudia Parr akan lelaki idaman semakin rumit karena satu criteria tambahan: setuju untuk tidak memiliki anak. Ia sendiri sudah cukup merasa jengah mendengar komentar orang ketika ia mengungkapkan keinginannya untuk hidup tanpa bayi. Dengan gaya bahasa yang ludas, jujur, sekaligus kocak khas karya Giffin, Nada akan ikut terombang-ambing terbawa perasaan kesal, sedih, dan penuh harap bersama Claudia. (Femina, 27 Oktober-2 November 2012 hlm 29)
Buku ini berisi kisah menarik tentang pasangan yang menemui perbedaaan keinginan di tengah keserasian yang terlihat sebelumnya. Dikemas menarik dengan humor yang membuat anda ingin terus membacanya. (More, November 2012 hlm 24)
Claudia Parr sudah lama melepaskan harapannya untuk bertemu dengan laki-laki yang sepakat dengannya untuk membangun rumah tangga yang bebas tangisan bayi. Hingga perempuan karier ini bertemu dengan Ben, seorang arsitek yang menawan dan berpendapat sama. Pernikahan merekapun berjalan bahagia. Namun, setelah berjalah dua tahun bersamaan dengan kelahiran bayi sahabat mereka-sahabat yang mempertemukan Ben dan Claudia, Ben pun berubah pikiran dan ingin memiliki keturunan. Apakah Claudian akan menuruti keinginan Ben? Cerita yang memikat yang menunjukkan betapa tidak mudahnya menjadi berbeda dari permpuan lain. (Herworld, Januari 2013 hlm 180)