Buku setebal 330 halaman ini bisa menyadarkan pembaca bahwa sikap terhadap tantang berbanding lurus dengan kualitas hidup. Senada dengan
tesis John C Maxwell, “Sikap adalah barisan terdepan dari jati diri. Akarnya masuk ke dalam. Tapi buahnya keluar. Sikap adalah kostum yang dikenakan. (Koran Jakarta, 1 November 2012 hlm 4)
Apa arti dan tujuan hidupmu?Untuk menjawabnya, Anda mungkin butuh waktu, perenungan, atau terkadang sulit untuk menjawabnya. Cerita-cerita yang disajikan dalam buku itu akan mampu menginspirasi kita untuk melihat kehidupan ini dengan kacamata berbeda. (Media Indonesia, 29 Juli 2012 hlm 22)
APA arti dan tujuan hidupmu? Mau ke mana engkau setelah selesai dari kehidupan ini? Untuk menjawabnya, Anda mungkin butuh waktu, perenungan, atau terkadang sulit untuk menjawabnya. Itu bukan pertanyaan hukum aksi-reaksi. Sebagian besar kehidupan yang dianggap ‘berhasil’ di mata orang lain dimulai dari kehancuran yang dapat dimenangi. Cerita-cerita yang disajikan dalam buku itu akan mampu menginspirasi kita untuk melihat kehidupan ini dengan kacamata berbeda. http://www.mediaindonesia.com/jendelabuku/2012/08/06/proses-keberhasilan-dari-keterpurukan/
Lewat kisah ini, Parlindungan Marpaung menandaskan bahwa perubahan memang acap kali tak mengenakkan, namun tak ada perbaikan tanpa perubahan (halaman 190). Setengah Pecah Setengah Utuh merupakan buku ketiganya. Judul tersebut terinspirasi penggunaan telur dalam racikan kue. Telur terlebih dulu dipecah dan dikocok bersama tepung sampai jadi adonan. Sistematikanya terdiri atas 58 subbab, antara lain bertajuk "Menanam Ucapan, Menuai Tindakan", "Pohon Pir di Empat Musim", "Sebuah Kursi Kosong", "Lalat Serakah dan Semut Merah", dan "Pria Buta Menatap Tembok".Buku setebal 330 halaman ini bisa menyadarkan pembaca bahwa sikap terhadap tantangan berbanding lurus dengan kualitas hidup. Senada dengan tesis John C Maxwell, "Sikap adalah barisan depan dari jati diri. Akarnya masuk ke dalam, tapi buahnya keluar. Sikap adalah kostum yang dikenakan. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/104466
Buku setebal 330 halaman ini bisa menyadarkan pembaca bahwa sikap terhadap tantang berbanding lurus dengan kualitas hidup. Senada dengan tesis John C Maxwell, “Sikap adalah barisan terdepan dari jati diri. Akarnya masuk ke dalam. Tapi buahnya keluar. Sikap adalah kostum yang dikenakan. (Koran Jakarta, 1 November 2012 hlm 4)
Apa arti dan tujuan hidupmu?Untuk menjawabnya, Anda mungkin butuh waktu, perenungan, atau terkadang sulit untuk menjawabnya. Cerita-cerita yang disajikan dalam buku itu akan mampu menginspirasi kita untuk melihat kehidupan ini dengan kacamata berbeda. (Media Indonesia, 29 Juli 2012 hlm 22)APA arti dan tujuan hidupmu? Mau ke mana engkau setelah selesai dari kehidupan ini? Untuk menjawabnya, Anda mungkin butuh waktu, perenungan, atau terkadang sulit untuk menjawabnya. Itu bukan pertanyaan hukum aksi-reaksi. Sebagian besar kehidupan yang dianggap ‘berhasil’ di mata orang lain dimulai dari kehancuran yang dapat dimenangi. Cerita-cerita yang disajikan dalam buku itu akan mampu menginspirasi kita untuk melihat kehidupan ini dengan kacamata berbeda. http://www.mediaindonesia.com/jendelabuku/2012/08/06/proses-keberhasilan-dari-keterpurukan/
Lewat kisah ini, Parlindungan Marpaung menandaskan bahwa perubahan memang acap kali tak mengenakkan, namun tak ada perbaikan tanpa perubahan (halaman 190). Setengah Pecah Setengah Utuh merupakan buku ketiganya. Judul tersebut terinspirasi penggunaan telur dalam racikan kue. Telur terlebih dulu dipecah dan dikocok bersama tepung sampai jadi adonan.
Sistematikanya terdiri atas 58 subbab, antara lain bertajuk "Menanam Ucapan, Menuai Tindakan", "Pohon Pir di Empat Musim", "Sebuah Kursi Kosong", "Lalat Serakah dan Semut Merah", dan "Pria Buta Menatap Tembok".Buku setebal 330 halaman ini bisa menyadarkan pembaca bahwa sikap terhadap tantangan berbanding lurus dengan kualitas hidup. Senada dengan tesis John C Maxwell, "Sikap adalah barisan depan dari jati diri. Akarnya masuk ke dalam, tapi buahnya keluar. Sikap adalah kostum yang dikenakan. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/104466