Sebuah novel romantis yang membutuhkan kesabaran untuk mengapresiasinya.Karya David Nicholls yang dapat Anda nikmati alur bertuturnya
dalam novel yang diterbitkan Esensi untuk Indonesia, terbilang laris dan memang versi novelnya justeru lebih terdramatisir. Tapi paling tidak mengikuti Emma yang akhirnya menjadi seorang penulis novel (Anne Hathaway) tidak bernasib lebih baik dari sang cowok, Dexter (Jim Sturgess) sang playboy yang menjadi presenter acara tv. Anda penyuka alias pemburu film drama patut merekomendasikan One Day ini untuk merestorasi cinta Anda di bulan Valentine ini. Penasaran ? http://kabarindo.com/?act=dnews&no=22422
Emma yang pekerja keras selalu berpikir membuat dunia lebih baik, sedangkan Dexter adalah sosok yang selalu mencari kesenangan pribadi. Dua kepribadian yang bertolak belakang itu tak bisa menolak kata hatinya. Jatuh cinta bisa datang tiba-tiba. Tapi untuk menjadi cinta yang kuat dan mendalam butuh proses, kedewasaan, dan menerima tanggung jawab. One Day mengajarkan bukan melulu cinta romantic, tapi tentang orang-orang yang mencari arti kehidupan. Kehidupan terkadang konyol, penuh ambisi, bahkan salah arah. (Warta Kota Edisi 23 Februari 2012 hlm 10)
Novel romantic karya David Nicholls ini layak diapresiasi dan enak dibaca. Ditulis dengan penuh perasaan dan alur runtut, One Day bisa mengaduk-aduk perasaan pembaca tentang hakikat persahabatan antara pria dan wanita, cinta dan karier. (Media Indonesia, Minggu 4 Maret 2012 hlm 22)
Bisakah sepasang perempuan dan lelaki berteman tanpa adanya asmara? Apalagi keduanya punya sifat yang bertolak belakang. Jawabannya akan ditemukan pada buku ini. Mulailah terkuak kisah dexter dan Emma di kehidupan terpisah, dan saat-saat mereka bertemu hingga 20 tahun kemudian. Sangat romantic dengan humor gaya Inggris. Buku ini diterbitkan bersamaan dengan filmnya, yang sudah pula beredar di Indonesia (Chic, 7-21 Maret 2012 One Day hlm 39)
Dexter yang tampan, memesona, dan seorang playboy pun pergi berkeliling dunia untuk memnuhi hasrat berpetualangnya. Sementara itu, Emma yang anti kemapanan, kaku, dan cantik, tapi tak menyadarinya, terperangkap di sebuah restoran kumuh di London. Mampukah dua insane ini mengalahkan idealism, kesombongan, dan kenaifan untuk mengubah persahabatan menjadi cinta. (Sekar, 7-21 Maret 2012 hlm 115)
Persahabatan antara keduanya begitu kuat. Mereka sering berkirim surar dan kartu pos untuk mengupdate kegiatan masing-masing. Ketertarikan fisik di antara keduanya meningkat ketika Dex dan Em berlibur ke Yunani pada 15 Juli 1992. Takur merusak persahabatan, Em memutuskan untuk move on, sementara Dex tetap menjadi playboy yang antikomitmen. Bertahun-tahun lewat pertemuan setiap tanggal 15 Juli, mereka baru sadar bahwa hanya ada Dex dan Em, Em dan Dex. Kendalanya, Dex menydari itu saat sudah memiliki istri. (Cita-Cinta 14-28 Maret 2012 hlm 147)
Ini adaah sebuah buku yang sangat mengugah hati, penuh dengan memori cinta, namun juga tragis. Emma dan Dexter berteman dekat sejak di malam wisuda, 15 Juli. Walau terpisah jarak dan kesibukan yang berbeda mereka bertemu setiap 15 Juli. Semakin terpisahkan, semakin mereka menuju satu takdir sebagai soulmate. Namun di tahun ke 20 sebuah tragedy mengubah segalanya. (Femina, 17-23 Maret 2012 hlm 29)
Tak pernah terbayangkan oleh Dexter dan Emma akan jadi apa kisah persahabatan mereka dua puluh tahun mendatang. Mereka baru kenal semalam setelah wisuda, jatuh cinta dan esok harinya langsung berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Sebuah janjipun dibuat. Setiap tahun di tanggal yang sama, mereka akan bertemu dan berbagi cerita. (Djakarta, Maret 2012)
Novel manis terbitan Esensi ini menuturkan kisah Dexter yang tampan memesona serta Emma yang cantik jelita. Keduanya jatuh cinta seusai wisuda. Dexter yang memiliki gairah petualangan yang tinggi adalah pria yang sulit untuk dilupakan. Sedang Emma yang anti kemapanan, tak bakal menghapus jejak cinta di hatinya. Bisakah pasangan ini dipertemukan dengan bahagia? (Kartika, April 2012 hlm 88)
Buku yang telah diangkat ke layar lebar dengan bintang Anne Hathway dan Jim Sturges ini menuai banyak pujian karena dianggap berhasil menggambarkan hubungan persahabatan Emma dan Dexter yang kompleks namun tetap diselipi humor. Pada tahun 2012, buku ini meraih penghargaan Fiction Book of the Year dari Galaxy National Book Awards. (Cinemags, Juli 2012 hlm 101)