London International Model United Nation (LIMUN) merupakan simulasi sidang PBB terbesar di Eropa. Sebanyak 1200 delegasi dari seluruh dunia akan bertemu di Imperial College London untuk berdiskusi, bernegosiasi mengenai berbagai permasalahan dan tantangan terbesar yang dihadapi oleh dunia saat ini, mulai dari kedamaian dan keamanan international, hingga ekonomi dan kemajuan sosial, serta hak asasi manusia.
LIMUN bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para mahasiswa terhadap isu-isu global dan penyelesaian terbaiknya. Kegiatan ini mengajak para mahasiswa untuk berpikir kritis dalam menghadapi tantangan global.
Tahun 2012 ini di awal februari, Imperial College University menyelenggarakan London International Model United Nations kali ke-XIII (tiga belas). Dalam ajang ini, 10 delegasi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang akan tampil mewakili Negara Islandia. Delegasi yang terdiri dari Astrid Ayutasari, Ali Sakti Lubis, Zulfika Satria Kusharsanto dan Wildand Angesti (Teknik), Siska Indah Septiana dan Kurnia Yustiana (Gizi), Abdurohman Muslim (Ekonomi), Nelwan Sharfina Hajidah dan Andi Walli Abdullah (Hukum), Desy Ayu Permitasari (Kedokteran), siap membawa nama UNDIP dalam simulasi sidang PBB di tingkat internasional.
Tim LIMUN 2012 telah mempersiapkan diri menghadapi konferensi tersebut dengan melakukan berbagai research secara global mengenai isu-isu dunia saat ini dan mempelajari Negara Islandia sebagai negara representative mereka dalam LIMUN 2012 tersebut.
Drs. Warsito selaku Pembantu Rektor III Bagian Kemahasiswaan Universitas Diponegoro memberikan apresiasi terhadap tim LIMUN 2012 dalam mewakili Universitas Diponegoro dalam ajang LIMUN 2012. Beliau berpesan untuk mampu menunjukkan pada dunia bahwa UNDIP bisa.
Para delegasi yakin bahwa dengan mengikuti LIMUN 2012 akan dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan mereka, melatih skill bernegosiasi, dan dapat terus menginspirasi generasi muda dalam untuk menjadi bagian dari PBB, menjadi diplomat, duta besar maupun bekerja untuk PBB atau menjadi insan profesional atau pemimpin yang dapat menjadi partner global untuk menjunjung tinggi perdamaian, pembangunan dan hak asasi manusia di berbagai negara di dunia.