JAKARTA, KOMPAS.com - Agar tetap relevan, manusia harus terus berubah. Perubahan itu bisa dirancang dan ditumbuhkan melalui pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Akan tetapi, kenyataan kini, lingkungan masyarakat justru sering bertindak berlawanan, tidak selaras dengan pendidikan yang dilakukan di keluarga dan sekolah.
Demikian inti dari seminar ”The Generation of Change” yang digelar di SMA Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (17/9). Seminar yang menghadirkan pembicara Richardus Eko Indrajit (alumnus Kanisius) dan Basuki Tjahaja Purnama (anggota DPR dari Fraksi Golkar) itu sekaligus mengawali kegiatan The 11th Canisius Education Fair. Pameran pendidikan itu akan berlangsung pekan depan dan diikuti lebih dari 70 lembaga.
Terusik
Eko Indrajit, Guru Besar Ilmu Komputer itu, mengemukakan, umumnya manusia berubah karena terusik, baik terusik secara nurani, emosi, maupun secara fisik. Nurani kita terusik ketika melihat ketidakadilan, melihat kesemrawutan lalu lintas, atau menyaksikan korupsi yang merajalela di negeri ini. Apa yang kita lihat di masyarakat dan di pemerintahan sering kali tidak sesuai dengan pendidikan yang diberikan di rumah dan sekolah.
”Jika demikian, efektifkah pendidikan di keluarga? Saya tetap melihat pendidikan di keluarga amat efektif, terutama untuk pembentukan nurani. Dan, pendidikan nurani di rumah itu dikuatkan dengan pendidikan di sekolah,” tutur Eko Indrajit.
Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama banyak berbagi pengalaman pribadi saat menjadi anggota DPRD di Bangka Belitung, kemudian menjadi bupati, dan kini menjadi anggota DPR.
”Kita semua merindukan rumah Indonesia yang sejahtera, dibangun di atas empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Jika ada pilar yang rusak, kita ibarat membangun rumah di atas fondasi yang berantakan. Karena itu, untuk mewujudkan upaya membuat generasi pengubah, diperlukan upaya yang amat keras,” kata Basuki. (ton)
Sumber :Kompas Cetak (http://edukasi.kompas.com/read/2011/09/19/09312248/Pendidikan.untuk.Mengubah.Manusia)