Ketika penelitian-penelitian otak terkini disimpulkan, yang muncul adalah temuan-temuan sederhana dan mudah dipahami. Sebagian besar kesimpulan itu memperkuat apa yang telah kita ketahui secara intuitif. Berikut ini adalah daftar temuan yang paling relevan :
*Perkembangan otak bergantung pada hubungan timbal-balik yang kompleks antara gen-gen dan lingkungan. Tak ada lagi perdebatan mengenai apakah pembelajaran kita lebih bergantung pada sifat dasar kita (nature) ataukah pengasuhan(nurture). Jelaslah dari penelitian bahwa alam mengembangkan dasar bagi suatu sistem sirkuit otak yang kompleks. Namun, bagaimana sirkuit itu dihubungkan bergantung pada kekuatan-kekuatan eksternal seperti gizi, lingkungan dan rangsangan.
*Pengalaman-pengalaman awal berperan besar pada struktur dan kapasitas otak. Kualitas, kuantitas, dan konsistensi rangsangan akan sangat menentukan jumlah sinapsis otak yang terbentuk dan bagaimana sambungan-sambungan itu berfungsi. Hal ini berlaku baik bagi perkembangan kognitif maupun emosional, dan efeknya terasa seumur hidup.
*Interaksi-interaksi awal, bagaimana kita memahami suatu hal dan memberikan tanggapan, mempengaruhi bagaimana otak dihubungkan secara langsung. Anak-anak belajar dalam konteks hubungan-hubungan penting. Sambungan-sambungan sel otak terbentuk ketika anak yang sedang tumbuh memperoleh pengalaman dari lingkungan sekitarnya dan membangun ikatan dengan orang tua, anggota keluarga, dan pengasuh. Pengasuhan yang hangat dan reponsif tampaknya memiliki fungsi biologis yang mprotektif, membantu anak mengatasi stres sehari-hari, dan mempersiapkan anak menghadapi efek buruk dari stres sehari-hari, dan traum di kemudian hari. Pengasuhan yang tak responsif tidak adanya pengasuhan, penyalahgunaan obat, dan trauma dapat memberikan efek buru bagi kondisi emosional anak.
*Perkembangan otak tidaklah linear. Pembelajaran berlanjut sepanjang siklus hidup. Namun, ada jendela-jendela kesempatan saat otak amat efisien untuk tipe-tipe pembelajaran tertentu. Masa-masa kritis tertentu bersifat kondusif terhadap keahlian-keahlian spesifik yang sedang berkembang.
Contohnya :
anak-anak paling reseptif terhadap pembelajaran bahasa asing mulai dari saat lahir hingga spuluh tahuh. Anak-anak amat cocok belajar musik pada usia antara tiga dan sepuluh tahun. Perkembangan otak bukanlah proses selangkah-demi-selangkah, melainkan lebih mirip spiral dengan gelombang-gelombang atau jendela-jendela kesempatan.
*Jendela kesempatan sulit dibuktikan karena berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang sedikit berbeda-beda. Jendela-jendela dalam tabel ini didasarkan pada data yang paling sering dikutip.
*Secara biologis, anak-anak telah dipersiapkan untuk belajar. Otak anak berusia 3 tahun lebih aktif dua setengah kali darpada orang dewasa. Otak anak-anak memiliki lebih banyak sinapsis dan kerapatan sinapsisnya tetap tinggi sepanjang sepuluh tahun pertama kehidupan.
Disarikan dari buku Start Smart/Penerbit Erlangga