Emir Merilis Novel Janadriyah
Sabtu, 26 Agustus 2017, bertempat di EV Hive Coworking Space, The Breeze, BSD City, Tangerang Selatan, Penerbit Emir yang merupakan Imprint dari Penerbit Erlangga bekerja sama dengan Rumah Pena dan Banten Farm merilis novel berjudul: “Janadriyah: Sebuah Perjalananâ€. Acara ini dimulai pukul 09.00 s.d 13:00 WIB.
Acara ini dimulai dengan pertunjukan kesenian Rudat Banten dan dilanjutkan dengan talkshow bersama tiga narasumber, yaitu dua penulis novel Janadriyah, Achi TM dan Febriandi Rahmatulloh, juga Hijrah Ahmad, koordinator Editor Penerbit Emir. Acara yang dikemas dengan santai ini dipandu oleh Lintang Gustika presenter Kompas TV & Impact Factory.
Novel “Janadriyah: Sebuah Perjalanan†diangkat dari kisah Febriandi Rahmatulloh yang tak lain merupakan penulis buku ini. ‘Rahmat’ tokoh utama dalam novel ini diceritakan sebagai sosok yang gigih berjuang mencapai cita-citanya. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Rahmat mampu membuktikan kepada orangtuanya bahwa dirinya mampu menjadi manusia yang berguna dalam kehidupan. Rahmat pun berhasil menjadi orang yang dipercaya sebagai konsultan marketing di negeri kaya raya: Qatar.
Berbanding lurus dalam dunia nyatanya, Febriandi Rahmatulloh kini memang tengah bekerja sebagai konsultan marketing di Vodafon, Qatar. Ini adalah novel perdananya yang ia tulis bersama dengan Achi TM, penulis novel senior yang karyanya telah banyak diterbitkan.
Dalam acara launching novel tersebut, sambutan hangat juga diberikan oleh Susanto Setio, Kepala Cabang Jakarta 3 Penerbit Erlangga. Dalam sambutannya Susanto mengatakan novel ini sangat bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak muda dalam meraih cita-citanya. Penerbit Erlangga yang bergerak dalam dunia gagasan tidak pernah bosan memberi pesan kepada siapa saja yang punya talent menulis untuk mengembangkannya bersama Penerbit Erlangga.
Pada sesi Tanya-jawab yang dipandu oleh Lintang Gustika, banyak pertanyaan seputar apa itu Janadriah? mengapa Janadriyah? Febriandi lalu mengatakan bahwa Janadriyah merupakan nama kota di Saudi Arabia. Setiap tahun, kota ini mengadakan festival yang menampilkan ragam budaya yang terdapat di Saudi Arabia. Festival tersebut dikenal dengan “Festival Janadriyahâ€. Febriandi mengaku bahwa kota Janadriyah adalah inspirasi utamanya untuk menulis sebuah novel. Keinginannya menulis novel pun disampaikan kepada Achi TM, penulis novel kenamaan.
Saat menceritakan proses penulisannya, Achi TM mengaku cerita ini sangat penuh emosional. Novel ini pun terbilang beda secara tempo waktu dalam penulisannya. Sementara itu, Hijrah Ahmad, Koordinator Editor Penerbit Emir juga mengatakan bahwa novel Janadriyah merupakan buku yang penuh emosional baginya. Selain ceritanya bagus dan inspiratif, Hijrah juga menambahkan bahwa novel ini sarat akan nilai-nilai keislaman. Konflik-konflik yang terjadi dalam novel ini pun disuguhkan dengan ‘cantik’ oleh si penulis. (HA)