Pada hari selasa tanggal 3 Desember 2013 bertempat di Pondok Indah Mall Jakarta, Penerbit Erlangga mengadakan acara nonton bareng film "Sokola Rimba" bersama para guru dan para tokoh film. Dalam acara ini di hadiri oleh tokoh utama film tersebut yakni Butet Manurung serta Mira Lesmana dan Riri Riza  selaku Produser dan Sutradara Film "Sokola Rimba" sekaligus juga para guru yang diundang secara khusus oleh Penerbit Erlangga yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada guru-guru yang hadir.

Sokola Rimba berkisah tentang seorang perempuan yang bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi bernama Butet Manurung. Dia memutuskan untuk menjadi seorang pengajar di masyarakat suku Anak Dalam yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.

Butet yang selalu optimis dan pantang menyerah ini berhasil meyakinkan masyarakat rimba bahwa pendidikan dapat melindungi mereka dari ketertindasan dunia luar. Para anak-anak suku dalam pun sudah dapat lebih teliti. Ketika akan melakukan proses jual-beli, membaca akta perjanjian, dan dapat menghitung sehingga tidak lagi menjadi korban penipuan. Kegigihan butet sebagai seorang guru seyogyanya dapat memotivasi para pengajar khususnya guru-guru. Karena pengabdiannya terhadap dunia pendidikan Butet sudah mendapatkan berbagai penghargaan baik di dalam maupun di Luar Negeri.

Dalam acara ini Butet menyampaikan agar orang-orang yang tinggal di pedalaman Indonesia, dalam hal ini suku-suku pedalaman yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal sudah seharusnya mendapatkan Pendidikan Kontekstual yang bermanfaat untuk kehidupan mereka sehari-hari. Butet juga berharap dengan adanya pemutaran film ini, masyarakat luas  bisa lebih mengenal bangsanya sendiri, mengenal keanekaragaman budaya dan suku yang ada di Indonesia.

Dalam acara kali ini para guru yang mengikuti  cukup antusias dan termotivasi. Acara Nonton bareng film yang bertemakan pendidikan "Sokola Rimba" telah berlangsung beberapa kali diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga dalam upaya mengenalkan kehidupan pendidikan suku-suku pedalaman indonesia . Semoga muncul Butet-butet lainnya yang peduli terhadap pendidikan di Indonesia. (Df)