Bermain dan permainan adalah dunia yang akrab dengan anak-anak. Orang tua atau orang yang biasa mengasuh anak pasti akan sepenuhnya sadar bahwa anak-anak umumnya tidak membutuhkan banyak dorongan untuk bermain. Mereka bisa bermain dengan benda, dengan anak lain, bahkan bermain sendirian. Sebagian besar waktu yang mereka miliki adalah untuk tidurĀ  dan bermain.

Bermain merupakan cara anak mengeksplorasi dan menyelidiki dunia di sekitarnya. Meskipun demikian, yang paling penting diperhatikan adalah kesesuaian permainan dengan usia anak. Karena, bagaimanapun setiap tonggak perkembangan anak memiliki hal-hal penting yang krusial untuk dikembangkan. Melalui bermain, perlahanlahan anak akan memahami banyak hal, termasuk aturan dan norma-norma di dalam kehidupannya.

Di sinilah peran kita sebagai orang tua dan pengasuh, untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan sebanyak mungkin kesempatan untuk belajar lewat aneka permainan. Permainan kreatif-seperti menggambar, melukis, membangun model, menggunting, dan menempeltidak pernah bertujuan untuk menghasilkan sesuatuyang sempurna. Yang penting, anak-anak dapat mengekspresikan perasaan serta gagasannya. Tidak ada pernyataan benar atau salah dalam permainan ini, sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Selain itu anak belajar mengenai warna, bentuk, tekstur, dan bahan yang berbeda-beda. Mereka dapat melakukan permainan ini sendirian atau bersama anak lain. Keuntungan lainnya, dengan memanfaatkan peralatan yang beraneka ragam, anak dapat menguasai keterampilan koordinasi tangannya. Sebagian besar anak pasti senang bernyanyi, menari, atau memukul-mukul drum. Jangan dulu protes karena suaranya tak semerdu penyayi cilik di televisi. Sebenarnya, mendengarkan musik, menyanyi, dan menari dapat membantu anak belajar menginterpretasi hal-hal yang didengarnya.

Belajar kata-kata dari lagu dan sajak membantu anak memperluas perbendaharaan katanya. Sementara menari diiringi musik merupakan olahraga yang baik, juga bermanfaat untuk membangun kemampuan koordinasi fisiknya.

Aktivitas lain yang paling sering dilakukan anak adalah bermain peran, atau bermain purapura. Artinya, di sini anak bermain memerankan tokoh tertentu dan berimajinasi bagaimana menjadi orang lain. Untuk permainan ini mereka harus menciptakan karakter dan setting tertentu yang akan mengembangkan keterampilan sosialnya.

Dengan memerankan sebuah situasi yang pernah dilihatnya, meski yang menyedihkan sekalipun, anak dapat memahaminya dengan lebih baik. Bermain peran sangat menyenangkan karena anak bisa menjadi apa saja: astronot yang terbang ke bulan, pemadam kebakaran di tengah api yang berkobar, hingga menjadi Robinson Crusoe di pulau terpencil. Singkatnya, berperan sebagai orang lain, memechakan masalah, dan bekerja sama akan membantu anak untuk berpikir. Sangat penting mendorong anak untuk mencintai buku. Membaca bersama dapat mengembangkan keterampilan sehari-hari, seperti berbicara, mendengar dan memahami bahasa, juga mengembangkan keterampilan prabaca. Anak akan menemukan beragam kata, gagasan, atau situasi baru dalam sebuah buku. Melalui buku, anak mulai belajar berpikir.

Semakin besar anak Anda, buku dapat memenuhi rasa ingin tahu anak dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dan meningkatkan pengetahuan umum anak. Masih banyak permainan lainnya, termasuk tentang huruf dan angka, pengenalan kerabat dan keluarga besar anak, permainan dengan alam dan cuaca, bermain dengan bahan makanan, hingga aktivitas yang melibatkan televisi dan komputer. (ASW/disarikan dari Menghibur dan Mendidik Anak, terbitan ESENSI)