Belakangan ini agency menjadi industri yang paling diminati di Jakarta. Konon, gaya hidup penuh hura-hura dan kemewahan meliputi dunia ini. Praktisinya pun terkenal ‘gila kerja’ dan penganut paham ‘ajeg-ajeg, suka-suka semau gue’. Benarkah? Sebenarnya ada apa sih di balik industri ini? Mengapa para profesional Jakarta tampak berlomba-lomba menggelutinya?
Edisi kali ini akan mengungkapkan kehebohan dunia agency, supaya kamu yang tertarik atau penasaran pada dunia ini bisa dapat gambaran.

Dalam bahasa Indonesia, agency diartikan sebagai agen atau peratara. Dalam prakteknya sendiri, agency meliputi beberapa bidang, termasuk Advertising Agency (Biro Iklan), Media Agency, dan Talent Agency. Selain itu, agency juga bersentuhan, bahkan acap kali, membelah diri menjadi bidang-bidang lain, seperti Production House (PH), Public Relation (PR), dan Event Organizer (EO).

ADVERTISING AGENCY
Advertising agency pertama kali berkembang di belahan dunia Eropa-Amerika pada abad ke-19 sebagai imbas dari era kapitalisme. Di Indonesia, industri ini mulai bermunculan pada tahun 70-an dan semakin marak ketika stasiun TV pertama hadir di Indonesia. Lwin dan Aitchison dalam buku mereka yang berjudul Clueless in Advertising mendeskripsikan advertising atau iklan sebagai elemen penting dalam mengomunikasikan sesuatu (produk, brand, atau pesan) kepada konsumen melalui media.

Di dalam tubuh Advertising terdapat departemen-departemen utama yang saling mendukung, yaitu Media Service, Account Service, dan Creative Department.

Advertising pun ada yang memberikan full service, yaitu yang menangani keseluruhan materi iklan, mulai dari strategi, kampanye promosi dan pembuatan iklan itu sendiri, sampai ke media. Jenis seperti ini biasa dipegang oleh agency multinasional, seperti BBDO, Ogilvy & Mather, dan McCann Erickson.

Ada pula agency jenis kedua yang biasa disebut specialist agency, yang menangani salah satu bidang tertentu saja, biasanya bidang media atau kreatif saja. Bidang kreatif ada yang hanya memberi service tertentu, misalnya above-the-line (iklan-iklan di surat kabar, majalah, televisi, radio, poster, dan lain-lain) saja, atau below-the-line (promosi-promosi lain yang menunjang kampanye iklan yang tidak menggunakan media, seperti sales promotions, merchandising, dan lain-lain).

Advertising sering kali disarukan dengan Public Relations (PR). Memang kedua industri ini sama-sama mengomunikasikan sesuatu kepada publik.Tetapi ada perbedaan mendasar antara advertising dengan PR, yaitu PR tidak membeli space media dan PR tidak menjual sesuatu.

Client Service Department

Departemen ini adalah departemen yang berhubungan langsung dengan klien. Oleh karena itu, praktisinya sering disebut sebagai front liner yang merupakan bagian penting dari sebuah advertising agency. Tugas seorang Account Service atau Account Executive (AE) tidak sekedar men-service klien, tetapi juga bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelancaran marketing dan bisnis klien. Seorang AE yang baik peduli terhadap permasalahan bisnis klien, dapat menganalisisnya, kemudian membuat strategi dan brief yang baik untuk pihak kreatif agar permasalahan tersebut mendapatkan solusi, berupa materi iklan yang kreatif yang mampu mendongkrak penjualan, maupun image produk klien tersebut.

Tingkatan Karir dan Job Desk:
1.Junior Account Executive
2.Account Executive
3.Senior Account Executive
4.Assistant Account manager: Membantu Account manager untuk client handling, menganalisis brand, membuat strategi komunikasi, menulis creative brief, media brief, dan lain-lain.
5.Account Manager: Client handling, menganalisis brand, membuat strategi komunikasi, menulis creative brief, media brief, dan lain-lain.
6.Associate Account Director
7.Account Director: Menganalisis brand dan merencanakan strategi komunikasi yang efektif untuk brand itu. Selain itu juga client hunting.
8.Account Group Director: Membawahi beberapa Account Director.
9.Account Management Director: Membawahi semua divisi Client Service, menyusun target dan mencapainya.

Creative Department
Creative Department atau divisi kreatif merupakan tim yang terdiri dari Copywriter dan Art Director.Tugas mereka mencari dan membuat ide serta konsep bagi kampanye iklan produk yang akan dijual kepada klien. Tugas mereka sangat berat dengan multiple deadline yang sangat ketat dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Brainstrom (proses pengumpulan ide oleh tim) dan pitch (semacam tender antar-adv, yaitu adu kreativitas untuk memenangkan sebuah brand) adalah makanan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, sering kali orang-orang kreatif dianggap unik dan aneh.

Menurut Creative Director MACS 909 Agency yang menangani iklan-iklan seperti Djarum Black, Sutra Kondom, Matahari, KitKat, Permen Polo, dan Foxs bekerja di advertising sangat menantang dan menegangkan. Banyak asyik, tapi tidak sedikit pula tidak enaknya. ”Asyiknya ketika kita bisa menciptakan hal-hal baru yang kreatif, apalagi kalau ide-ide tersebut diterima oleh klien. Terlebih lagi, kalau ide-ide kita jadi bahan pembicaraan orang. Diapresiasi oleh masyarakat, kemudian mendapat penghargaan dari sisi kreativitas. Waaaaaaahhhh...,” kata laki-laki yang banyak mendapat penghargaan kreatif, baik emas, perak, maupun perunggu di Citra Pariwara, Phinastika Award, dan AdDone Award. Sebaliknya, tidak enaknya adalah apabila ide kita ditolak klien. Deadline yang sangat ketat juga menjadi masalah, apalagi ketika ide sedang mentok.

Tingkatan karir dan Job Desk:
1.Junior Copywriter & Junior Art Director
2.Senior Copywriter & Senior Art Director, bertugas untuk menyusun konsep dan mengeksekusi materi kreatif. Copywriter bertanggung jawab pada penulisan naskah dan Art Director lebih bertanggung jawab pada visual. Tapi, kedua-duanya adalah orang tua kandung dari sebuah karya kreatif.
3.Creative Group Head, mengoordinir Copywriter dan Art Director dalam menyusun dan mengeksekusi materi kreatif, juga memastikan semua selesai dalam kerangka deadline yang sudah ditentuin. Dia juga bertanggung jawab dalam kualitas (quality control).
4.Associate Creative Director, membantu Creative Director mengarahkan tim kreatifnya, dalam menyusun konsep dan mengeksekusi karya kreatif, menjaga kualitas kreatif, menyusun dan mencapai target kreatif, dan lain-lain.
5.Creative Director: Mengarahkan tim kreatifnya, dlm menyusun konsep dan mengeksekusi karya kreatif, menjaga kualitas kreatif, menyusun dan mencapai target kreatif, dan lain-lain.
6.Executive Creative Director: Membawahi divisi kreatif.

MEDIA AGENCY/MEDIA BROKER
Media Department bertugas membuat rancangan strategi media yang efektif bagi klien serta bernegosiasi dengan media. Departemen ini kini mulai memisahkan diri dari divisi kreatif dan account management, kemudian mulai berdiri sendiri. Di Jakarta terdapat media agency besar seperti Mindshare, Initiative, Megapro, dan lain-lain.

Tingkatan Karir dan Job Desk:
1.Media Planner (junior sampai senior): Membuat perencanaan media placement materi kreatif dari sebuah brand, secara efektif dan efisien).
2.Media Buyer (junior sampai senior): Melakukan negosiasi dan melakukan pembelian space media).
3.Media Group Head: Mengoordinir kedua di atas.
4.Assistant Media Manager
5.Media Manager
6.Associate Media Director
7.Media Director

Dari keseluruhan divisi ini nanti berkesempatan untuk masuk ke karir berikutnya, yaitu: General Manager, Managing Director, Vice President, lalu President Director.

TALENT/MODEL AGENCY

Talent/Model Agency menunjang kedinamisan dan semaraknya dunia entertainment. Agency ini memberikan jasa pelayanan yang berhubungan dengan apa pun yang menggunakan jasa model. Sebuah talent/model agency mengatur fee (imbalan jasa), sampai membuatkan jadwal kerja para model, juga menjamin profesionalitas modelnya. Talent agency besar di Jakarta, misalnya Look Models sudah merambah industri lain, yaitu event organizer, TV production, dan lain-lain.

Event Organizer (EO) menangani penyelenggaraan sebuah acara. EO yang baik memiliki tenaga-tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan acara mulai dari konsep, penyelenggaraan sampai detil terkecil sebuah acara.

Adv sering bersentuhan dengan EO saat mengadakan product launching atau annual meeting yang biasanya juga termasuk bagian dalam sebuah kampanye iklan. Selain itu, perusahaan lain yang memiliki andil cukup besar dalam industri ini adalah Production House (PH) yang mengurus pembuatan TV commercial dan lain-lain.

Yang Perlu Ada pada Praktisi Agency:
1.Minat besar dan semangat yang tinggi. Daya kreativitas untuk menghasilkan ide-ide kreatif akan mengikuti bila sudah memiliki gairah yang tinggi yang akan membuka cakrawala ide kreatif kita menjadi luas. Semangat yang tinggi akan membuat kita terus berlatih dan berlatih.
2.Ide-ide kreatif yang orisinal, bukan yang pernah dibuat orang lain. Kita harus dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda (out of the box).
3.Kita juga harus bisa menjadi trendsetter, menciptakan tren baru, bukan mengikuti tren yang sudah ada. Hal tersebut tidak akan mereka dapatkan jika hanya duduk diam di kantor. Kita harus mengetahui segala informasi terkini, tapi tidak takluk pada patern atau mode. Selalu peka terhadap lingkungan: tren, perkembangan jaman, dan apapun yang ada di sekitar kita. Karena itulah sumber ide-ide kita.
4.Berdedikasi tinggi, sebab seorang praktisi yang berhubungan dengan dunia agency terkadang harus merelakan seluruh waktunya demi kerja.
5.Menguasai teknik presentasi. Dengan teknik presentasi yang baik, kita dapat mengantarkan ide kita dan mendapat apresiasi dari klient.

Maka, tak dapat dipungkiri dunia glamour, lifestyle, dan entertainment memang akrab dengan industri ini, tetapi bukan itu saja. High pressure, long office hours, dan multiple deadlines yang sangat memanipulasi daya pikir juga dekat dengan kehidupan mereka. Bagaimana, merasa tertantang untuk bekerja di dunia agency? Boleh juga! (MH)