Ketika Papa Kehilangan Pekerjaan

Perasaan sedih, kecewa, kehilangan, bukan hanya dimiliki oleh orang dewasa. Anak-anak pun bisa merasakan rasa sedih dan kecewa ketika ia kehilangan sesuatu atau terjadi perubahan dalam hidupnya. Mereka akan melampiaskan perasaan tersebut dalam berbagai cara, seperti rewel, mudah marah, atau suka uring-uringan. Ternyata anak-anak pun bisa merasa stress ketika ada perubahan besar terjadi dalam hidupnya.

Lantas apa yang harus kita lakukan? Beritahukan pada anak bahwa perasaan yang mereka alami adalah sesuatu yang wajar. Di saat kehilangan, menangis adalah luapan emosi yang wajar. Yakinkan bahwa mereka tidak sendiri. Lakukan rutinitas seperti biasa dan beri mereka kegiatan yang positif, seperti menggambar, berolah raga atau membaca buku.

Salah satu seri buku bagus yang bisa membantu anak melewati masa sedihnya adalah buku karya Watiek Ideo. Dua buku yang saya miliki berjudul Ketika Mama Pergi dan Ketika Papa Kehilangan Pekerjaan adalah buku yang diterbikan Erlangga For Kids. Buku yang diberi label 6+ dan termasuk dalam buku seri Pengembangan Emosi ini disertai ilustrasi menarik dan isi cerita yang sederhana sehingga mudah dipahami anak.

Dalam buku Ketika Papa Kehilangan Pekerjaan misalnya bercerita tentang seorang anak yang heran melihat ayahnya tidak berangkat ke kantor seperti biasa. Hingga suatu hari tanpa sengaja ia mendengar kalau papanya kehilangan pekerjaan. Lantas muncul rasa takut dan khawatir bagaimana jika ia tak lagi bisa bersekolah dan harus kehilangan rumah. Perasaan dan pertanyaan yang wajar dimiliki anak-anak ketika ia melihat sesuatu tidak berjalan seperti biasanya. Disinilah tugas penting orang tua mendampingi anak-anak menghadapi emosi negatif seperti rasa takut, khawatir, was-was dan semacamnya.

Kelebihan lain dari buku ini adalah halaman tambahan di dalam buku yang berisi catatan untuk orangtua. Di halaman tersebut disertakan saran dari psikolog untuk para orangtua dalam mendampingi anak-anak ketika melewati masa sedih dan menghadapi emosi negatif. Sehingga kita, sebagai orang tua tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dikatakan ketika mendapati hal serupa terjadi pada anak-anak kita. Dalam penulisan bukunya, Watiek Ideo didampingi oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.si., sebagai konsultan. Sehingga isi ceritanya pun aman untuk dibaca anak-anak langsung. Karena isi cerita yang sederhana, dan tiap halaman hanya berisi beberapa kalimat pendek, maka mudah bagi Kira dan Kara membaca sendiri.

Buku Ketika Mama Pergi dan Ketika Papa Kehilangan Pekerjaan bukan hanya cocok untuk anak-anak yang telah mengalami kejadian kehilangan atau perubahan dalam hidupnya. Buku tersebut  juga cocok dibaca oleh siapa saja, termasuk anak-anak yang belum pernah mengalami kesedihan karena kehilangan sesuatu. Karena selain mengajari mereka melewati rasa sedih dan menghadapi emosi negatif, buku tersebut dapat membangun empati anak. Dengan rasa empati tersebut anak-anak akan lebih peka perasaannya ketika melihat orang di sekitarnya bersedih atau berduka. Karena empati adalah salah satu yang wajib dipelajari anak dalam ketrampilan bersosialisasi. Melalui rasa empati anak-anak akan lebih mudah berteman dan menjadi cerdas bersosialisasi. Karena itulah buku ini menjadi buku yang saya rekomendasikan wajib dimilik setiap orang tua. Selamat membaca!

Sumber: http://theurbanmama.com