Gerakan menghafal Alquran (Tahfidz) kini sudah menjamur. Mulai anak-anak hingga orang tua mulai mengakrabi tahfidz Alquran,

mengingat keutamaannya yang besar. Pesantren-pesantren tahfidz pun bermunculan, termasuk beragam metode cara menghafal Alquran.

Buku ini hadir gina melengkapi khazanah keilmuan terkait metode menghafal Alquran. Penulisnya adalah penggagas puluhan rumah tahfidz di Palembang, Sumatera Selatan. Pengalaman berinteraksi dengan Alquran di dunia akademik sejak lulus kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) membuat Metode Quantum Tahfidz yang dibuat kaya referensi.

Penulis juga berkhidmat di Pondok Pesantren Daarul Qur’an pimpinan Ustaz Yusuf Mansur. Ustaz Yusuf pula yang memberikan arahan dan semangat guna mengembangkan metode tahfidz.

Buku ini menjabarkan metode Quantum Tahfidz dengan pengenalan metode Quantum Tahfidz. Intinya bagaiaman caranya menghafal lebih mudah, cepat, dan menyenangkan. Di bab awal; diuraikan tentang cara kerja otak yang erat kaitannya dengan hafalan. Dalam metode Quantum tahfidz, penuli smengajak untuk mengaktifkan pikiran bawah sadar. Di antara metode yang bisa dipakai adalah system cantol dan jembatan ingatan.

Gaya menghafal masing-masing orang pun berbeda-beda. Quantum Tahfidz mensyaratkan agar masing-masing orang sadar gaya menghafal apa yang paling cocok. Ada beberapa gaya menghafal. Pertama, visual, dengan acara mengingat apa yang dilihat, tidak terganggu oleh keributan, dan lebih suka membaca.

Kedua, gaya menghafal auditorial dengan tipe senang membaca dengan keras dan mendengarkan. Tipe ini juga sangat mudah terganggu dengan keributan. Tipe terakhir adalah kinestik. Gaya menghafal tipe ini bisa menghafal dengan cara berjalan dan melihat, banyak menggunakan isyarat tubuh, dan tidak bisa diam dalam waktu lama.

Selepas itu mulai dikenalkan delapan unsur dalam menghafal Alquran, yakni indra, intens, lain sendiri, emosional, kebutuhan untuk bertahan hidup, keutamaan pribadi, pengulangan, dan pertama serta terakhir.

Pembaca lantas bisa mengaplikasikan lima langkah besar dalam Quantum Tahfidz. Pertama, persiapan dengan cara menghadirkan dan meluruskan niat. Niat untuk beribadah kepada Allah SWT semata. Ambil wudhu kemudian duduk di tempat suci dengan tidak banyak pemandangan dan gambar serta bising.

Kedua, mulai dengan pemanasan. Langkahnya baca dulu ayat-ayat dalam satu baris yang akan dihafal selama 10 menit dengan melihat mushaf. Ketiga, konsentrasi dalam menghafal. Salah satu caranya bisa membaca ayat tiga kali dalam hati lantas tutu kedua mata dan dibaca ualang sampai tergambar posisi dan makna ayat tersebut. Setelah hafal, ulangi membaca ayat tersebut sambal melihat utnuk menguatkan.

Keempat, setelah lancar hafalnnya, mulailah menyambung hafalan baru dengan yang lama. Kelima, setelah ahafl, istirahatlah sejenak kemudian mengulangi bacaan.

Adakalanya datang kebosanan kala menghafal ayat-ayat Allah SWT. Dalam bab selanjutnya juga dibahas bagaimana agar menjadi hafiz yang istiqamah. Para santri Tahfidz harus menyatu dengan Alquran dalam artian lahiriah tidak berganti-ganti mushaf selama proses menghafal dan arti batiniah memiliki keterikatan dengan Alquran.

Adapun poin yang menarik dari Quantum Tahfidz adalah beberapa metode yang dikembangkan guna mempercepat menghafal Alquran. Pada bab selanjutnya dikenalkan metode teka-teki silang (TTS), menghafal dengan gerakan, one daya one ayat, lima ayat lima ayat, potert, titan ingatan, system cantol, dan metode kisah. Kesemuanya dijelaskan dengan perinci berdasarkan pengalaman penulis menghafal Alquran di di dunia pesantren. (Hafidz Multisany)

Republika, Quantum Tahfidz, Emir, Jumat, 24 April 2015, 8, Media Nasional.