Ibu mana yang tak prihatin melihat putra kesayangannya terpuruk dalam kegagalan rumah tangga. Mengambil setting di negeri jiran, novel ini

bertutur tentang pertautan hati dua insane yang dijodohkan oleh sang ibu di tengah pergulatannya melawan ganasnya kanker serviks. Sebelum berpulang, sang ibu ingin memberi pendamping hidup bagi anaknya. Apakah kado terakhir ini akan bermakna? Mampukah mereka menyemaikan benih cinta di hati demi menyenangkan hati ibunda tersayang? (Femina, 1-7 Des 2012 hlm 29)

Novel yang mengambil latar negeri jiran ini bercerita tentang Saleha, seorang ibu berusia 54 tahun yang mengidap kanker. Ia memiliki keinginan terakhir agar putranya Imran, memil;iki kehidupan baru. Ia pun menjodohkan putranya dengan seorang dosen bahasa Inggris bernama Syakirah. Namun perjodohan ini membuka masa lalu, kesedihan, dan luka yang terkubur. (Good Housekeping, Janaur 2013 hlm 128)


Kisah romantis dari negeri jiran ini terasa islami dengan dialog-dialog yang kadang mengutip ayat suci. Saleha, ibu yang menderita kanker serviks, ingin menghadiahkan jodoh buat putra sulungnya, Imran, yang bekerja keras untuk keluarga Syakirah, seorang dosen bahasa Inggris, kadi pilihan Saleha. Sama kayak Imran, Saleha juga menentang perjodohan dan punya mas alalu yang penuh kesedihan. (Aneka Yess, 2-15 Desember 2012 hlm 066)

Seorang dosen cantik direncanakan untuk dijodohkan. Namun, sejoli itu ternyata memiliki kesamaan, sama-sama terluka oleh masa lalu, sama-sama tak memikirkan diri sendiri dan sama-sama terluka oleh masa lalu, sama-sama tak memikirkan diri sendiri dan sama-sama anti perjodohan mereka. Akahkah hadiah dari sang Bunda itu mengalir dalam lautan kebahagiaan? Akankah kedua sejoli itu saling bertatutan cinta? Novel terbitan Esensi ini tak akan bisa lepas dari tangan sebelum usai menuntaskan kisah ini. (Kartika, Desember 2012 hlm 79)