Coca-Cola merupakan salah satu merek minuman bersoda yang paling tersohor dan tersukses di dunia. Branding produknya mampu menembus

berbagai bahasa, budaya, dan batasan-batasan alamiah lainnya. Produk itu hingga kini dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara, sebuah pangsa pasar yang sangat fantastis.  Tentu, sukses hasil kerja keras dari para aktor yang menukangi Coca-Cola. Di samping itu, Neville Isdell & David Beasley mengungkapkan tabir di balik kesuksesan Coca-Cola. Menurut dua pelopor revolusioner Coca-Cola ini, CSR memiliki kontribusi besar dalam mendulang kesuksesan sebuah perusahaan. Sayangnya, faktor ini sering dilupakan banyak perusahaan. Buku ini mengajak para pebisnis untuk melaksanakan etika perusahaan melalui CSR. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak bisa berdiri sendiri. Perusahaan memerlukan kemitraan yang timbal balik dengan institusi lain, khususnya masyarakat. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/104388

Hampir setiap hari, orang di seluruh dunia menenggak Coca-Cola. Namun tidak ada yang tahu kalau di 2004 dulu, brand paling terkemuka ini hamper mengalami kebangkrutan. Neville Isdell lah yang menyelamatkan Coca-Cola ketika menerima jabatan CEO di tahun tersebut. Sejak tahun 60-an, ia mengawali karirnya dari bawah sebagai pengantar botol di Afrika. Perjalanan bisnisnya di Coca-Cola pun terbilang cukup menakjubkan, seperti menyaksikan bangkitnya Nelson Mandela pasca politik Apartheid hingga runtuhnya tembok Berlin di Jerman. Salah satu taktik bisnisnya yang paling mumpuni adalah kapitalisme terhubung.  (FHM, Desember 2012 hlm 30)