Istilah birokasi dalam konteks Indonesia menyeret sebagian besar pikiran kita kepada suatu bentuk organisasi yang njlimet seperti benang kusut. Suatu kali, mantan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyebut birokasi di Indonesia dengan karakternya “yang tidak lentur”. Jika dibandingkan dengan definisi birokrasi dalam Oxford Dictionary of Business and Management, sebagai sistem yang dicirikan oleh sifatnya yang permanen dan stabil, kumpulan pengalaman dan panduan, dan tanpa menaruh kepercayaan pada individu, maka pandangan Sri tidak sepenuhnya meleset.

Berbeda dengan birokrasi, adokrasi merupakan gagasan tentang perusahaan-perusahaan sebagai “dunia baru yang bebas bentuk dari organisasi-organisasi kinetik”. Gagasan ini dipopulerkan oleh Alvin Toffler dalam terlarisnya Future Shock pada tahun 1970. Adokrasi tidak sama dengan birokrasi yang kaku. Sistem ini lebih mirip organisasi daun semanggi yang mencerminkan fleksibilitas yang berkembang dan fragmentasi dari banyak organisasi modern.

“Edward dengan simple membagikan pengalamannya lewat contoh kasus beberapa perusahaan lewat survey dan data yang baik sebagai media untuk menjelaskan kelimapuluh inovasi manajemen yang efektif. Ada timeline yang menggambarkan akan seperti apa perusahaan yang Anda bangun dengan berbagai pencapaian. Ada banyak quote menarik yang membuka mata dan pikiran.” –FHM, Januari 2011.