Ketika Si Kecil Masuk PAUD

“Anakku perlu dimasukkan ke Taman Kanak-kanak atau Kelompok Bermain enggak, ya?” Pertanyaan ini pasti sering terlintas di benak Moms. Sebagian orang beranggapan bahwa memasukkan anak ke dalam satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seperti Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan sebagainya tidak begitu penting. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa sekolah hanya mengajarkan hal-hal yang bisa dilakukan sendiri oleh orang tua di rumah. Namun, ada pula orangtua yang ingin segera memasukkan anaknya di satuan PAUD dengan alasan agar anak bisa bersosialisasi dan bermain secara terarah.

Memberikan pendidikan sejak dini tentu merupakan kewajiban setiap orang tua. Sehingga, keputusan untuk memasukkan anak ke dalam satuan PAUD menjadi sesuatu yang patut dipertimbangkan. Apalagi, di era modern seperti saat ini, ketika banyak orang tua disibukkan dengan berbagai urusan. Satuan PAUD menjadi wadah yang berguna dalam membantu orang tua dan anak. Di tempat ini, anak bisa bertemu anak-anak seusianya sehingga mereka terbiasa untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, program yang sesuai dengan perkembangan usia dapat membantu mengasah kemampuan kognitif, bahasa, fisik motorik, seni, sosial emosional, maupun nilai-nilai agama dan moral anak.

Usia dini merupakan masa emas perkembangan seorang anak. Pada masa ini lah seorang anak sebaiknya mendapatkan stimulasi untuk berkembang sesuai tahapan usianya. Berbagai pengalaman yang diperoleh anak melalui pancaindera, akan membuat otaknya menjadi berkembang. Kualitas otak anak tentu saja dipengaruhi oleh faktor kesehatan yang baik, gizi yang cukup, dan stimulasi yang diterima anak setiap hari melalui panca inderanya. Rangsangan yang diterima lewat program kegiatan yang diadakan oleh satuan PAUD dapat membantu anak siap mengikuti pendidikan selanjutnya.

Pertanyaan selanjutnya yang biasanya diajukan oleh orang tua adalah bagaimana memilih satuan PAUD yang tepat untuk sang buah hati. Tentu setiap orang tua akan memilih yang terbaik untuk anaknya. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mendaftarkan anak Moms di satuan PAUD:

  1. 1. Jenis Satuan Paud

Saat ini banyak bermunculan ragam satuan PAUD yang dapat Moms pilih. Bila anak terlihat lebih senang dengan aktivitas yang berhubungan langsung dengan alam, Moms dapat mengarahkannya masuk ke satuan PAUD yang berkonsep alam. Biasanya, di sini anak-anak akan difokuskan untuk melakukan kegiatan yang berbasis alam. Jika Moms ingin si kecil mulai mengenali agamanya, maka bisa memilih satuan PAUD berkonsep agama. Satuan PAUD umum juga tersedia bagi Moms yang masih bingung ke mana harus mengarahkan si kecil. Pemilihan jenis satuan PAUD yang tepat turut membantu perkembangan potensinya secara maksimal. Selain itu, memasukkan si kecil ke satuan PAUD yang sama dengan teman dekatnya, akan membantu proses adaptasi yang lebih baik di lingkungan baru.

  1. 2. Program Kegiatan

Moms sebaiknya memahami program belajar satuan PAUD yang dituju. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari tahu kepada kepala sekolah atau guru tentang metode dan program kegiatan di satuan PAUD tersebut. Moms sebaiknya memilih satuan PAUD yang program belajarnya tidak membebani si kecil dan diisi dengan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak.

Sebagian orang tua setuju bahwa kemampuan baca-tulis-hitung (calistung) dan bahasa asing bisa dilatih pada jenjang ini, sementara sebagian lainnya tidak. Masing-masing pendapat memiliki latar belakang dan alasan tersendiri. Hal yang perlu diingat adalah kegiatan dilakukan  dengan cara yang menyenangkan. Dalam hal ini, anak bermain sambil belajar.

  1. 3. Jarak dari Rumah ke Satuan PAUD

Penting untuk memastikan lokasi satuan PAUD berada dalam jarak yang mudah diakses dari rumah dan tidak menghabiskan waktu perjalanan terlalu lama. Hal ini bertujuan mengantisipasi anak agar tidak berpikir bahwa sekolah itu melelahkan. Keadaan ini pun memudahkan Moms atau orang lain yang dipercayai untuk mengantar dan menjemputnya. Sebagus apapun tempat tersebut, tetapi jika jaraknya terlalu jauh, maka hal tersebut kurang baik untuk anak. Ia akan merasa lelah sebelum sampai di sekolah dan memulai pelajarannya. Nindy

Sumber: erlanggaforkids.com