Selama kurun waktu yang panjang, sains dianggap sebagai suatu fondasi ilmu yang berdiri tunggal. Baru sekitar dua abad silam, terlihat berbagai perbedaan yang membuat sains sendiri menjadi cabang yang lebih spesifik seperti ilmu Fisika, Kimia, atau bahkan Biologi. Maka tidak mengherankan jika bidang-bidang ilmu tersebut saling berinterdisipliner satu sama lain. Sebagai contoh, buku-buku catatan Leonardo da Vinci, seorang seniman, peneliti, dan insinyur besar era Renaissance, memuat rujukan-rujukan awal bagi gaya-gaya yang bekerja pada sebuah struktur. Topik ini kita anggap berada di dalam pembahasan ilmu Fisika, namun hal ini juga memiliki relevansi yang amat besar terhadap arsitektur dan bangunan.

Sebagai contoh lain, pengetahuan tentang pusat gravitasi dan gaya pada tubuh manusia akan membantu seorang ahli zoologi dalam menjawab pertanyaan mengapa hewan bawah tanah dapat hidup tanpa tercekik dan kehabisan udara. Begitupun dengan pengetahuan optikal dalam fisika yang akan banyak membantu disiplin-disiplin ilmu lainnya. Spesifikasi fisika dalam pembahasan prinsip dan aplikasinya di dalam kehidupan dapat Anda temukan di buku Fisika Prinsip dan Aplikasi oleh Douglas C. Giancoli yang diterbitkan Penerbit Erlangga. [DS]

Sumber gambar : www.astronomi.us