Karakter Melalui Public Speaking
Oleh : Agung Kuswantoro, S.Pd, M.Pd

Tujuan mendidik dan mengajar pada hakikatnya adalah meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan, menumbuhkan kecerdasan emosi dan spiritual yang mewarnai aktivitas hidupnya, menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran, dan menumbuhkan kebiasaan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas hidupnya dan memahami manfaat dari keterlibatannya.

Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. Proses karakter dalam pendidikan salah satunya dengan berbasis potensi diri.

Pendidikan Karakter berbasis potensi diri adalah proses kegiatan yang dilakukan dengan upaya secara sadar dan terencana untuk mengarahkan siswa agar mampu mengatasi diri melalui kebebasan, penalaran, dan mengembangkan segala potensi diri yang dimiliki siswa. Salah satunya dengan public speaking.

Khan (2010) mengemukakan bahwa public speaking merupakan metode sukses menyampaikan pesan pada orang lain. Teknik pembelajar public speaking mencakupi tiga aspek pelatihan, artikulasi, memaknai setiap leksem melalui power (kuat-lembut) dan pantomin (mimik dan gestur)

Kunci sukses public speaking dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, semua berawal dan sederhana, simpel, mudah meningkat menjadi rumit dan sulit. Kedua, menyeimbangkan kemampuan membelajarkan diri-sendiri. Ketiga, membangun kekuatan membentuk kemampuan berkualitas. Keempat, Kritiklah diri sendiri dan terus memperbaiki diri menjadi yang terbaik. Sesuatu yang diperhatikan adalah apabila berniat untuk public speaking, ingat nada harus ditingkatkan lebih dari jika berbicara biasa, lebih keras, lebih jelas, lebih bertenaga, lebih dinamis, maka akan lebih baik.

Pembangunan karakter siswa melalui public speaking adalah dapat berbicara efektif di depan umum, membuat lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum, mengerti cara berbicara di depan umum, berguna untuk mengekspresikan diri, mengajarkan aktif dan berani berbicara untuk mengemukakan pendapat dan bertanya, memacu berlatih artikulasi dengan tepat, mengucapkan ejaan dengan jelas, mengucapkan intonasi dengan baik, dan memaknai kata dengan power, mimik serta gesture.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis (2011) bahwa pembelajaran melalui public speaking pada kuliah komunikasi organisasi menunjukkan bahwa ada kenaikan hasil belajar dari rerata 79 menjadi 87, Keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran menunjukkan peningkatan dari nilai 78 menjadi 88. Selama pembelajaran terlihat adanya peningkatan potensi mahasiswa seperti kepercayaan diri ketika berbicara di depan umum, antusiasme mahasiswa dalam berbicara, hilangnya rasa takut ketika bertanya, pengekspresian diri sesuai dengan materi yang disajikan mahasiswa melalui mimik dan gesture.

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan intelektual sekaligus karakter. Karakter itu dapat dibentuk atau dipahat. Sebuah kehidupan, seperti sebuah blok granit yang dengan hati-hati dipahat atau pun sembarangan dipukul secara sembarangan yang pada akhirnya akan menjadi sebuah mahakarya atau puing-puing yang rusak. Salah satunya dengan public speaking yang dapat menumbuhkan potensi diri.

Penulis : Agung Kuswantoro, S.Pd, M. Pd, Pengajar Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang