MAGELANG, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini, setiap mata ujian terdiri atas lima jenis soal yang berbeda untuk meminimalkan kecurangan. "

Kalau sebelumnya hanya dua jenis soal setiap mata ujian, tahun ini setiap kelas ada lima jenis soal untuk mata pelajaran yang sama untuk lebih meminimalkan kecurangan siswa agar tidak saling menyontek," katanya di Magelang, Minggu (6/3/2011).

Menurut dia, sistem tersebut sudah diujicobakan kepada para peserta UN, dan hasilnya cukup memuaskan.

"Saya tidak mengatakan UN tahun sebelumnya banyak kecurangan. Tetapi, ini hanya untuk meminimalkan terjadinya kecurangan itu," ujarnya menegaskan. Kemungkinan kecurangan lain yang akan dimimalkan adalah pengetatan distribusi soal UN karena proses ini rawan kebocoran.

"Di percetakan akan diawasi, distribusi menuju ke rayon juga diawasi hingga soal benar-benar sampai di sekolah.

Intinya akan diminimalkan kebocoran sebelum ujian," ujarnya. Pengetatan ujian nasional juga dilakukan pada pengawasan oleh tim independen. Ujian tahun ini akan kembali melibatkan dosen-dosen perguruan tinggi sebagai pengawas.

Ujian nasional SMP dan SMA sederajat tahun ini akan digelar April mendatang. Hingga awal Maret ini, persiapan UN sudah mulai dilakukan dengan melakukan lelang terbuka untuk pelaksana percetakan soal-soal ujian.

Bulan April 2011, pemenang tender akan diumumkan. Kementrian Pendidikan Nasional sudah mempersiapkan anggaran sebanyak Rp 500 miliar untuk UN tahun 2011. Anggaran tersebut diambil dari APBN.

Sumber : Kompas.Com