Kunci Sukses Pendidikan pada Kualitas dan Kesejahteraan Guru

JAKARTA--MIOL: Kunci sukses pendidikan memang terletak pada kualitas dan kesejahteraan guru. Tak pelak, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumsel Alex Noerdin mewajibkan guru di wilayahnya menimba ilmu terus menerus, belajar sepanjang hayat.

Bupati yang baru saja terpilih laqi ini mengatakan sebanyak 1.800 guru dari 7.000 orang sudah dikuliahkan dengan beasiswa di Universitas Terbuka (UT) untuk jenjang D2 dan S1.

Untuk kesejahteraan guru diberikan uang makan Rp6.000 per orang per hari, transportasi di daerah terpencil Rp250 ribu per orang per bulan. Jatah uang transportasi, akomodasi, konsumsi bagi guru di SMA Unggulan Rp500 ribu per orang per bulan dan bantuan sepeda motor.

Semua itu di luar gaji mereka dan honor, kata Bupati Alex Noerdin, di Jakarta Jumat (4/5).

Hingga sekarang ini jumlah guru PNS 3.310 orang, Guru Bantu Pusat 692 orang, Guru Bantu daerah 412 orang dan Gurun honor 3.602 orang.

Bagi Alex Noerdin, pendidikan memang prioritas pembangunan di Muba. Dia berpendapat majunya pembangunan tidak akan lepas dari kualitas sumber daya manusianya. Karena pendidikan itu mahal, Pemkab Muba menggratiskan biaya sekolah agar semua warga di daerah ini bisa tamat SMA.

Para orang tua di Muba dalam empat tahun terakhir ini, tidak dipusingkan lagi memikirkan biaya sekolah anaknya. Mulai jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta. Termasuk sekolah berbasis Agama Islam, semuanya tidak dibebankan biaya alias gratis.

Jadi, anak-anak usia sekolah di daerah kaya minyak dan gas (Migas) di Sumsel ini, dijamin dapat ijazah SMA. Soalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba telah

menerapkan wajib belajar (Wajar) 12 tahun.

Peduli pendidikan

Adalah Alex Noerdin yang tengah memegang amanat rakyat periode kedua sebagai Bupati Muba, yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Sebenarnya, sekolah gratis ini biasa-biasa saja. Semua bupati kata dia, bisa melakukannya, asalkan memang benar-benar ada komitmen untuk itu.

Jadi bukan soal daerah itu kaya atau miskin, sebab ada daerah miskin seperti Jembrana Bali, Kebumen Jateng. Lalu, daerah kaya, Kutai Kartanagara juga menerapkan sekolah gratis. Tapi karena tidak biasa dilakukan, sekolah gratis di Muba ini dinilai sebagai hal yang luar biasa.

Alex menyadari penduduknya yang berjumlah 473.795 jiwa, sekitar 30 persen masih miskin. Tapi saya berupaya keras untuk mengurangi beban hidup masyarakat dengan sekolah gratis ini. Jadi satu beban hidup warga sudah lepas, tinggal lagi bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan, ujar Bupati yang menerapkan Visi Muba SMART 2012 ini.

Oleh karena itu, Kalau secara nasional orang masih meributkan anggaran pendidikan masih dibawah 20% dari APBN, di Kabupaten Muba sudah melakukan misi konstitusi itu

sejak 2002 dari pos APBD Muba setiap tahunnya di atas 20%.

Buktinya, dalam APBD Muba 2002 berjumlah Rp655,3 miliar, anggaran sector pendidikan mencapai Rp131,2 miliar atau 20,01%. Tahun 2003 meningkat menjadi 21,81% dengan dan yang digelontorkan untuk pendidikan mencapai Rp139,3 miliar dari APBD Rp638,9 miliar.

Terus meningkat menjadi 26,02% pada APBD tahun 2006 dimana sector pendidikan didanai Rp Rp 327,2 miliar dari APBD senilai Rp1,3 Triliun. Pada 2007 ini memang turun jadi 21,74 %, tapi nilainya meningkat menjadi Rp345,6 miliar dari APBD 2007 Rp1,5 triliun, ujar Alex Noerdin sembari menampik adanya anggapan kalau sekolah gratis mutunya rendah.

Dia memaparkan kalau empat tahun lalu, lulusan SMA di Muba ini tidak ada yang diterima di perguruan tinggi favorit di tanah air ini. Tapi sekarang ini, 60 siswa lulusan SMA Negeri 2 Unggulan Sekayu bisa diterima di ITB, UI, Unsri tanpa tes, selebihnya masuk perguruan tinggi di luar Sumsel, katanya bangga.

Saat ini jumlah murid di Muba mencapai 119.667 orang, yang semuanya dibiayai pemerintah. Di kota Sekayu, ibu kota Kabupaten Muba,SMA Negeri 2 Unggulan dididik tenaga-tenaga guru atas kerja sama dengan World Bank, Unesco, Sampoerna Foundation, British Council, International Development Bank (IDB).

Dengan kiprah nyata yang dilakukan Bupati Alex Noerdin, maka Muba sangat layak diberi julukan sebagai kabupaten pendidikan di Indonesia. (Win/OL-02).

------------------------------------------
Sumber: Media Indonesia Online