Rabu, 5 Maret 2014, tepat pukul 13:00 Wib, area panggung utama Islamic Book Fair 2014 telah ramai dipenuhi ratusan pengunjung yang berdatangan menghadiri acara talk show buku berjudul ISLAMIC PARENTING; Mendidik Anak Secara Islami. Acara ini diadakan oleh Penerbit Erlangga dalam rangkaian acara Islamic Book Fair (IBF) ke 13, tahun 2014, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini yaitu Ustadzah Astri Ivo, seorang artis, dan Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A., Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Acara ini dipandu oleh Ustadz Didit (penceramah).

Buku “Islamic Parenting” adalah buku yang mengulas tuntas tentang bagaimana mempersiapkan diri kita menjadi orang tua yang mampu mempersiapkan fisik, jiwa, dan akhlak anak-anak untuk menghadapi kehidupan di dunia. Buku ini disusun oleh M. Fauzi Rachman seorang penulis yang produktif dalam menciptakan buku-buku keislaman. Buku ini disebut-sebut penulis sebagai solusi bagi orangtua Muslim yang ingin membina keluarga dan mendidik anak-anaknya secara islami, yakni sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Buku ini diharapkan menjadi rujukan penting bagi umat Islam yang masih belum sadar akan pentingnya membina keluarga sesuai dengan ajaran Islam.

Acara yang berlangsung kurang lebih dua jam ini mampu menyihir para pengunjung IBF ke 13 kali ini, mereka begitu hidmat mengikuti rangkaian demi rangkaian acara, terlebih ketika sang bintang tamu, Astri Ivo menceritakan pengalamannya sebagai anak dari orangtua yang telah berpisah (bercerai), bagi Astri Ivo jangan takut dan malu untuk berbagi pengalaman, terlebih pengalaman tersebut adalah sebuah kegagalan yang dapat diambil hikmahnya untuk orang lain. Bagi Astri Ivo, berbagi kebaikan itu adalah sebuah ibadah.

Astri Ivo juga mengatakan bahwa buku Islamic Parenting dan buku-buku yang semacam ini sangat perlu dibaca dan praktikkan dalam mendidik anak-anak. “Buku ini sangat detail dan mendalam membahas tata cara mendidik anak secara islami.” begitu ucapnya saat dimintai komentar tentang buku ini

Acara semakin hangat dan meriah saat Asrorun Ni’am Sholeh tanpa basa-basi memaparkan data persoalan maraknya kasus kekerasan kepada anak. Diakui Ni’am bahwa kenyataan tersebut kebanyakan disebabkan karena kurangnya pengawasan dan menurunnya rasa sosial di antara warga. Masyarakat, khususnya di kota-kota besar cenderung cuek dan enggan bersosialisasi. Karena rasa antisosial itulah, maka kekerasan pada anak kerap terjadi. Ni’am mengambil contoh seorang tetangga yang mengetahui ada orangtua yang melakukan kekerasan kepada anaknya, namun kebanyakan mereka tidak mau menghiraukannya.

Asrorun Ni’am juga menjelaskan tingginya tingkat kekerasan pada anak akhir-akhir ini karena ketidakpedulian orang tua terhadap anak. Bahkan orang tua yang sibuk bekerja menyerahkan anaknya pada pembantu. Itulah salah satu tindakan yang tergolong kurang mendidik. (ia)