Dari ratusan peserta yang mendaftar ERLANGGA TOTY 2011 di wilayah CABANG SEMARANG, akhirnya 15 pesertalah yang dipanggil untuk melakukan audisi semifinal kali ini (3/6/11). Para peserta semifinal di cabang Semarang tidak kalah kreatif daripada para semifinalis cabang Medan. Bahkan ada beberapa peserta yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan beberapa alat peraga yang unik, kreatif, dan inovatif.
Tahapan audisi di cabang Semarang sedikit berbeda dengan cabang Medan, di mana para peserta hanya diwajibkan menyusun RKH dengan salah satu tema pembelajaran, untuk kemudian melakukan microteaching (dengan peserta didik yang belum dikenal peserta audisi). Setelah melakukan microteaching, setiap peserta melakukan interview dengan para juri. Adapun para juri akan menitikberatkan pertanyaan-pertanyaannya pada tiga aspek penilaian, antara lain aspek akademis (pengetahuan tentang PAUD, penghargaan yang pernah diraih), aspek psikologis (berkaitan dengan kesabaran dalam mengajar, kemampuan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan), dan aspek kreativitas (berkaitan dengan cara mengajar, alat ajar yang digunakan).
Dalam tahapan audisi ini, ada tiga orang yang menjadi juri, yaitu Nila Tristiarini selaku ketua HIMPAUDI Jawa Tengah, Kristin Wibhowo seorang psikolog dan juga dosen UNIKA Soegijapranata Semarang, dan Nokky Panji W. selaku perwakilan dari editorial Penerbit Erlangga.
Dari 15 peserta yang mengikuti semifinal TOTY 2011 untuk cabang Semarang, dipilih 3 juara terbaik. Juara pertama akan mewakili cabang Semarang untuk berlaga di grand final TOTY 2011 pada Erlangga Familiy Fair di Cilandak Town Square, Jakarta, 7 Juli 2011. Setelah melalui proses penilaian, akhirnya para juri memilih: Nurchasanah dari TK TK Purwosari, Sayung, Demak sebagai juara 1, Agustina Hema dari TK TK Alam Surya Mentari Surakarta sebagai juara 2, dan Titik Budi Lestari dari TK TK Widya Putra Karanganyar sebagai juara 3. Selain mendapatkan tropi dan sertifikat, para juara mendapatkan hadiah menarik dari Penerbit Erlangga. Nurchasanah dipilih para juri sebagai yang terbaik dikarenakan ia menyajikan KBM yang menarik dengan dilengkapi alat peraga yang unik dan inovatif -yang idenya terinspirasi karena sekolahnya terkena banjir rob-, yakni berupa media simulasi kolam mengenal angka dan huruf yang dilengkapi alat pancing.