Lagu Indonesia Pusaka ciptaan maestro Ismail Marzuki membahana di Mario’s Place, Menteng Huis, Jakarta Pusat. Suara merdu diiringi alunan musik mendatangkan suasana hikmat tersendiri pada sore itu. Sang biduan adalah Jimmy Gani diiringi grup band yang anggotanya terdiri dari ketiga buah hatinya, Romi, Fasya, dan Ruly plus sahabat mereka, Kevin. Jimmy Gani, sosok muda inspiratif yang kini dipercaya menahkodai PT. Sarinah (Persero), perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang ritel, meluncurkan buku pertamanya berjudul Winning with Passion: 6 Blueprint Pribadi Kaya dan Sukses pada Kamis, 26 Mei 2011.
Buku yang ditulis Jimmy bersama Ervin A. Priambodo ini diluncurkan bersamaan dengan acara dialog Membangkitkan Jiwa Pemenang dalam Diri Anda. Dialog yang dipandu oleh presenter TV One Grace Natalie ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan sukses di bidangnya masing-masing sekaligus masih berusia muda. Selain Jimmy Gani yang bertindak sebagai narasumber, hadir pula Ilham Akbar Habibie, putra pertama mantan Presiden B.J. Habibie . Saat ini, Ilham dipercaya sebagai ketua presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2010-2015. Narasumber lain adalah Firmanzah Ph.D. yang menjabat sebagai dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Fiz, panggilan akrab Firmanzah, mencatat sejarah ketika dipercaya sebagai dekan di usia yang sangat muda, 32 tahun. Selain Ilham dan Fiz, Jimmy Gani, sahibul hajat pada sore itu, juga memiliki prestasi yang tak kalah kinclong. Pada usia 36 tahun, Jimmy dipercaya sebagai direktur utama sebuah BUMN pada tahun 2009. Dan Jimmy Gani pun dinobatkan MURI sebagai direktur utama BUMN termuda dalam usianya yang ke 36 tahun 8 bulan kala itu.
Buku Winning with Passion karya Jimmy Gani dan Ervin A. Priambodo yang diterbitkan oleh Esensi (Erlangga Group) ini merupakan referensi bagi mereka yang ingin bangkit lalu meraih kemenangan. Menurut Jimmy Gani, menjadi pemenang adalah kodrat setiap insan. “Sebagai seorang muslim, ketika dilahirkan saya dibacakan azan oleh Ayah saya, yang salah satu kalimatnya berbunyi, “Marilah kita meraih kemenangan,” jelas Jimmy ketika membuka talkshow ini. Ilham Habibie, salah seorang narasumber, yang memulai kariernya sebagai doktor teknik penerbangan lulusan University of Munich, Jerman, berbagi pengalaman yang menarik hingga akhirnya berada pada posisi saat ini. “Saya memulai karier sebagai insinyur penerbangan selama 14 tahun, di IPTN, Boeing, dan lain-lain. Pengalaman saya tentang manajemen nol besar!” ujar peraih summa cum laude dari University of Munich ini. Ilham pun belajar dari awal untuk merintis kariernya dalam dunia bisnis dengan mengambil program master of business di University of Chicago. Hingga saat ini, tidak kurang dari 10 perusahaan di berbagai bidang, baik itu energi , manufaktur, hingga asuransi, yang dikomandoinya. “Ini adalah perubahan yang luar biasa dalam diri saya,” tukas Ilham.
Firmanzah dalam diskusi sore itu, mengutip ucapan filosof Jerman, Schopenhauer, “seseorang ketika dilahirkan sudah memiliki tekanan publik. Karena itu yang paling beruntung adalah mereka yang tidak pernah dilahirkan.” Tapi, menurut Fiz, begitu dekan FE UI tersebut biasa disapa, hal yang terpenting dalam menjalani hidup adalah jangan menghindari realitas. Sayangnya, menurut Fiz, banyak orang yang telah kehilangan kegairahan dan berhenti bermimpi bagi kehidupannya dan ironis dialami oleh kamu muda. “Padahal, tidak ada hal yang lebih romantis dalam kehidupan selain mewujudkan impian-impian,” pungkas Fiz, sembari menggarisbawahi pentingnya isi dalam buku Winning with Passion.
Winning with Passion adalah sebuah metode mengelola sumber daya dengan penuh gairah. Dalam buku ini, dijelaskan 6 Blueprint yang akan membentuk kita menjadi pribadi juara, yaitu:
1. Winning Mind-set, tahap di mana kita harus berprasangka baik terhadap Tuhan, bahwa setiap usaha dan doa akan Ia kabulkan setelah kita memberikan yang “terbaik” dalam usaha yang dilakukan,
2. Winning Behavior, tahap membangun sebuah perilaku yang positif hingga membentuk dan menjalankan perilaku layaknya seorang juara: jujur, unggul, amanah, risk taker, rendah hati, dan adil,
3. Winning Attitude in Change, mampu melihat, mengamati, dan terlibat aktif dalam suatu perubahan dari sudut pandang seorang juara,
4. Winning Mentality, membangun mental dan passion layaknya seorang juara, berpendirian teguh dalam kebenaran dan mampu menyalakan api kehidupan, mengenal potensi diri, serta berkarya menjadi mulia,
5. Winning Way, usaha untuk mencapai harapan dengan menerapkan langkah dan metode sistematis, yakni dengan melakukan NDIPSI (niat, doa, ikhtiar, pasrah, syukur, dan ikhlas),
6. Winning System, tahap untuk menetapkan impian dan sasaran yang SMART (specific, measureable, agreeable, realistic, traceable).
Keenam Blueprint ini selalu didasari oleh prinsip NDIPSI. NDIPSI adalah singkatan dari niat, doa, ikhtiar, pasrah, syukur, dan ikhlas. Jika NDIPSI sudah diterapkan, apa pun hasil dari ikhtiar kita di bidang apa pun, kita akan mampu menyikapinya layaknya seorang pemenang sejati.
Buku Winning with Passion adalah sebuah jawaban atas sebuah kemandekan yang terjadi hampir di segala lini kehidupan bangsa kita. Seperti yang diutarakan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI Mahendra Siregar dalam testimoninya tentang Winning with Passion, “Disiplin dalam mencapai prioritas bersama bangsa dan negara, serta kemampuan bekerja sama sebagai satu tim adalah kunci bangsa juara. Dalam konteks itu, kita akan dapat memaknai buku ini dalam perspektif lebih luas, mencontoh sikap, disiplin, dan mental juara serta memahami posisi juga kontribusi kita masing-masing dalam membangun bangsa ini.” (YE)