Siapa bilang enggak bisa ngomongin buku di radio?
Siapa bilang ngomongin buku di radio pasti ngebosenin?
Radio Mustang Jam 08.00 – 09.00
READ TO CHANGE !
Senin, 30 April 2007
Read To Change
Membahas tentang pentingnya membaca
Read To Change
Membahas tentang pentingnya membaca
Tentang Minat Baca
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia dalam melaksanakan pembangunan adalah rendahnya kualitas SDM. Permasalahan ini bukan saja melemahkan Indonesia dari sisi internal negara, namun juga melemahkan posisi Indonesia di mata dunia internasional. Sebagai gambaran, indikator Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia-IPM) yang dikeluarkan oleh United Nations Development Program (UNDP) pada tahun 2005 menunjukkan posisi Indonesia yang berada di ranking 110 dari 177 negara. Angka ini meletakkan Indonesia hanya di atas Myanmar dan Kamboja di tingkat Asia Tenggara dan di atas kebanyakan negara-negara di Afrika untuk tingkat internasional.
Banyak penelitian menunjukkan pentingnya minat baca. Kesuksesan pendidikan seseorang sangat bergantung pada kemampuan membaca. Minat baca yang rendah mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengembangkan diri dan secara tidak langsung berakibat pada rendahnya daya saing mereka baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Wagner (2000) menegaskan bahwa minat baca yang rendah berkaitan erat dengan tingginya tingkat drop-out sekolah, kemiskinan, dan pengangguran dan ketiga kriteria tersebut adalah sebagian dari indikator rendahnya indeks pembangunan manusia.
Jika disadari, buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi seseorang karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Namun demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tapi harus melalui latihan dan pembiasaan, yang dalam hal ini masih jarang ditemui di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai bahan perbandingan, dibandingkan dengan tetangga kita, Malaysia, dalam hal minat baca dan oplah buku, negara kita sangat jauh tertinggal. Data statistik menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir Indonesia baru menerbitkan 2500 judul buku. Sementara, di Malaysia yang berpenduduk sepersepuluh dari negara kita sudah memproduksi 9.600 judul buku (Suara Merdeka, 3 September 2003). Meskipun beberapa tahun terakhir, Indonesia mulai mengejar ketertinggalan tersebut.
Tentang Read To Change !
Read To Change adalah sebuah kampanye yang coba digulirkan oleh Penerbit Erlangga dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia umumnya, dan Kota Jakarta pada khususnya. Read To Change adalah sebuah motivasi untuk mengajak masyarakat agar meningkatkan minat bacanya, membaca untuk merubah dirinya sendiri, yang nantinya diharapkan dapat merubah orang lain agar lebih baik lagi.
Read To Change akan hadir di radio Mustang FM setiap hari senin, setiap 2 minggu sekali, selama 3 bulan mulai bulan April – Juni 2007. Semua orang Kami ajak untuk membaca dan mengajak orang lain untuk membiasakan membaca.
Membaca bukan harus buku, tapi segala bentuk bahan bacaan sangat dianjurkan. Tentunya yang membawa dampak positif bagi perkembangan psikis dan mental si pembaca. Read To Change akan kita gulirkan sepanjang tahun 2007 ini, untuk membantu meningkatkan kapasitas kemampuan setiap orang.
Senin, 14 Mei 2007
Berbisnis Ala Starbucks
Tips sukses dari Starbucks untuk mengembangkan Bisnis Anda
Berbisnis Ala Starbucks
Tips sukses dari Starbucks untuk mengembangkan Bisnis Anda
Senin, 28 Mei 2007
Renungan Santri
Renungan Santri
Senin, 11 Juni 2007
The Busy Girls Guide
Tips Kecantikan dan Kesehatan bagi wanita sibuk
Senin, 18 Juni 2007
Belajar Pasar Modal
Membedah tips untuk mempelajari Pasar Modal
The Busy Girls Guide
Tips Kecantikan dan Kesehatan bagi wanita sibuk
Senin, 18 Juni 2007
Belajar Pasar Modal
Membedah tips untuk mempelajari Pasar Modal