Untuk menyelami samudra Tasawuf (aspek batin dari agama), diperlukan panduan. Dengan panduan tersebut manusia akan dibimbing selangkah demi selangkah menyadari tujuan hidup yang sebenarnya. Hidup manusia akan diarahkan untuk kepentingan utama dari hidup itu sendiri yakni untuk lebih dekat kepada Tuhan sebagai Asal sejati sekaligus Tujuan Akhir.


{mosimage}

Topik itulah yang dikupas habis dalam Diskusi dan Bincang Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga yang berlangsung pada tanggal 07 Desember 2006 di Show Area Stand Penerbit Erlangga JCC Assembly Hall Jakarta dalam rangkain Indonesia Book Fair 2006. Dalam diskusiĀ  tersebut membahas isi buku yang memaparkan mengenai Syariah(aspek lahir) adalah cara formal untuk melaksanakan peribadatan kepada Allah, yang dirujuk oleh Al-Quran sebgai tujuan utama penciptaan (Q.S. 51-56), sedangkan tashawwuf(aspek batin), seperti diisyaratkan dalam difinisi Ihsan: Engkau beribadah seakan-akan melihat Tuha, dan seadainya engkau tidak melihat-Nya, niscaya Dia melihatmu, merupakan pelengkap dari ibadah formal tersebut. Karenanya, sepatutnyalah kedua aspek penting dari agama ini tidak dihayati secara terpisah, tetapi dilaksanakan sebagai dua hal yang saling melengkapi dan perlakukan secara seimbang.

Dengan gaya bahasanya yang mengalir dan ringan diskusi tersebut berlangsung hangat bersama pembicara sekaligus penulis Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara ( Center for Islamic Philosophical Studies and Information) CIPSI Jakarta, dan dimoderatori oleh Khalid Al Kaf ( Dosen Fakultas ADAB, UIN Syarif Hidayatullah).