Pidato yang hebat
tidak hanya mengungkapkan kebenaran di masanya, namun bisa juga menyebarkan
kebohongan besar. Kumpulan pidato luar biasa ini memuat himne-himne penuh
semangat tentang kebebasan demokratis yang mengandung prinsip-prinsip kepatutan
dan kebebasan yang kita agungkan, kata-kata indah yang mencerahkan dunia.
Namun
sebagian di antara pidato itu sebaliknya malah berusaha mengaburkan cakrawala
dunia bebas. Itulah pidato para monster sejarah, yang juga memuat pelajaran
yang bisa kita petik.
Buku Pidato-pidato yang
Mengubah Dunia
memuat lebih dari 50 pidato yang menggugah dan sangat
penting dari berbagai era sejarah dan bangsa. Buku ini akan menginspirasi para
pembaca dan memberi mereka pemahaman yang lebih luas tentang
peristiwa-peristiwa pada masa itu. Setiap pidato disertai dengan pengenalan komprehensif yang menjelaskan
latar belakang sejarahnya, mengapa pidato-pidato itu penting, dan apa hasil
yang ditimbulkannya. Biografi ringkas dari penyampai pidato menjelaskan
bagaimana mereka berdiri di persimpangan sejarah.
Banyak dari pidato ini yang mengutarakan kebenaran
abadi seperti Pidato Gettysburg, atau pidato
yang kurang dikenal dari tokoh-tokoh seperti pemberontak sekaligus
presiden masa depan Cekoslovakia, Vaclav Havel, atau Presiden Israel, Chaim
Herzog. Kesederhanaan bahasa menandai pembuatan pidato hebat, seperti khotbah
Yesus atau pidato Martin Luther King, dan lebih hebat lagi ketika kata-kata itu
ditulis sendiri oleh sang orator. Sedangkan pidato-pidato dengan kalimat serba
indah dan membuai bisa juga dikemukakan oleh para tokoh paling jahat. Selain
mencerahkan, pidato yang bagus dan filantropis bisa menjadi topeng dan
mengaburkan pemahaman.
Pidato Adolf Hitler, misalnya, menunjukkan
keahliannya sebagai agitator politik, aktor, dan penulis naskah pidato, namun
digayuti oleh kepicikan, muslihat, dan tipu daya. Sebaliknya, walaupun
pandangan Stalin kejam, anak tukang sepatu yang sederhana itu tak ragu
menyampaikannya dengan kejelasan yang mengejutkan.
Banyak dari pidato yang dibahas dalam buku ini
mengungkapkan kelemahan sekaligus kekuatan orang-orang yang menyampaikannya.
Setiap pidato juga dapat menjadi jendela untuk melihat suatu masa dalam
sejarah. (DP)
Jakarta-Setelah sukses meluncurkan buku-buku
manajemen populer, seperti The Toyota Way
dan The Starbucks Experience, ESENSI,
salah satu lini produk Penerbit Erlangga, kembali meluncurkan buku baru
berjudul Pidato-pidato yang Mengubah
Dunia. Acara peluncuran buku
dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-63 ini, diadakan pada hari Sabtu
(16/08) di toko buku Gramedia Matraman dengan pembicara Bambang Sulistomo.
Buku Pidato-pidato yang Mengubah Dunia
memuat lebih dari 50 pidato yang menggugah dan sangat penting dari berbagai era
sejarah dan bangsa, misalnya pidato Nelson Mandela, Mohandas Gandhi, Stalin,
Hitler, Martin Luther King Jr., Vaclav Havel, Bung Karno, dan lain-lain. Setiap
pidato disertai dengan pengenalan komprehensif yang menjelaskan latar belakang
sejarah lahirnya pidato tersebut, mengapa pidato-pidato itu penting, dan apa
hasil yang ditimbulkannya. Biografi ringkas dari penyampai pidato menjelaskan
bagaimana mereka berdiri di persimpangan sejarah.
Simon Sebag
Montefiore, ahli sejarah yang menjadi kompilator buku ini, mengatakan, banyak dari pidato yang dibahas dalam buku ini mengungkapkan kelemahan
sekaligus kekuatan orang-orang yang menyampaikannya. Setiap pidato, kata
Montefiore, juga dapat menjadi jendela untuk melihat suatu masa dalam sejarah. “Pidato yang hebat tidak hanya mengungkapkan
kebenaran di masanya, namun bisa juga menyebarkan kebohongan besar. Kumpulan
pidato luar biasa ini memuat himne-himne penuh semangat tentang kebebasan
demokratis yang mengandung prinsip-prinsip kepatutan dan kebebasan yang kita
agungkan, kata-kata indah yang mencerahkan dunia. Namun sebagian di antara
pidato itu sebaliknya malah berusaha mengaburkan cakrawala dunia bebas. Itulah
pidato para monster sejarah, yang juga memuat pelajaran yang bisa kita petik,”
ungkap Montefiore.
Bambang Sulistomo juga
mengungkapkan hal senada. Menurut putra Bung Tomo yang kini aktif di Barisan
Pembebasan Rakyat Indonesia (BPRI) ini, kehadiran buku Pidato-pidato yang
Mengubah Dunia sangat penting dan relevan dalam kehidupan berpolitik di
Indonesia saat ini. “Buku ini akan menambah wawasan etika dan moral
politik serta semangat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran,” kata Bambang.
Dengan diterbitkannya buku
ini, Penerbit Erlangga berharap pembaca akan mendapatkan inspirasi dan
pemahaman yang lebih luas tentang peristiwa-peristiwa sejarah pada berbagai
masa. (DP)
Tentang
Kompilator
Simon Sebag Montefiore adalah seorang penulis dan ahli sejarah. Bukunya
yang berjudul Potemkin: Prince of Princes
memenangi penghargaan Samuel Johnson, Duff Cooper and Marsh Biography
Prizes. Sedangkan karyanya yang berjudul Stalin:
the Court of the Red Star memenangi penghargaan History Book of the Year,
British Book Awards. Ia merupakan anggota Royal Society of Literature dan buku-buku larisnya telah diterbitkan dalam 25
bahasa.