Selama bulan Ramadhan, kita disunnahkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dan bersemangat untuk mengkhatamkannya. Walaupun hal ini tidaklah wajib. Artinya, jika tidak mengkhatamkan Al-Qur’an, maka tidak berdosa. Namun sayang, saat itu ia akan luput dari pahala yang besar.
Apa dalil kita mesti perhatian pada Al-Qur’an di bulan Ramadhan? Lihatlah Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur’an di hadapan Jibril ‘alaihis salam sebanyak sekali setiap tahunnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ يَعْرِضُ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعَرَضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ ، وَكَانَ يَعْتَكِفُ كُلَّ عَامٍ عَشْرًا فَاعْتَكَفَ عِشْرِينَ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ
“Jibril itu (saling) belajar Al-Qur’an dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (khatam). Ketika di tahun beliau akan meninggal dunia dua kali khatam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pula beri’tikaf setiap tahunnya selama sepuluh hari. Namun di tahun saat beliau akan meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari no. 4998).
Ibnul Atsir menyatakan dalam Al-Jami’ fii Gharib Al-Hadits (4: 64) bahwa Jibril saling mengajarkan seluruh Al-Qur’an yang telah diturunkan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari situ, para ulama –semoga Allah merahmati mereka- begitu semangat mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan karena mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.
Ada ulama yang berpendapat bahwa mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan itu wajib hukumnya. Namun, Imam Nawawi berpendapat lain. Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan bahwa hal tersebut tergantung pada kemampuan orang masing-masing. Orang yang sibuk pikirannya, ia tetap berusaha sebisa mungkin sesuai kemampuan pemahamannya. Begitu pula orang yang sibuk dalam menyebarkan ilmu atau sibuk mengurus urusan agama atau urusan khalayak ramai, berusahalah untuk mengkhatamkannya sesuai kemampuan. Sedangkan selain mereka yang disebut tadi (yang tidak penuh kesibukan), hendaknya bisa memperbanyak membaca Al-Qur’an. Jangan sampai menjadi orang yang lalai.
Semoga kita diberi hidayah oleh Allah SWT untuk senantiasa mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya. Aamiin.