Pernahkah kita memberikan bantuan kepada orang lain dan kita merasa sangat yakin karena telah membantu orang tersebut? Jawabannya ya. Mengapa? Karena memberi jauh lebih bahagia dibandingkan dengan meminta.
Ketika kita memberi sesuatu kepada orang lain, misalnya uang seribu rupiah kepada yang membutuhkan, ya, seribu rupiah ‘dapat apaan’? Mungkin kitaberpendapat demikian. Tetapi, bagi mereka yang tidak seberuntung kita, seribu rupiah merupakan anugerah yang luar biasa. Seribu rupiah memunculkan harapan baru untuk hidup yang mereka jalani. Lihatlah senyum mereka ketika mendapat pemberian kita. Tidakkah kita bahagia ketika melihat mereka tersenyum?
Saya yakin tentu kita bahagia. Akan tetapi, tahukah kita, bahwa memberi tidak hanya menjadikan sesorang bahagia, memberi juga bisa memperkaya orang tersebut? Ya, memberi juga membuat seseorang menjadi kaya, dengan artian memiliki mental kaya. Ketika seseorang sudah memiliki mental kaya, maka kita sudah siap untuk menjadi orang kaya, yang gemar berbagi tentunya. Karena orang yang tidak memiliki mental kaya tentu enggan berbagi dengan sesama.
Coba kita perhatikan, ketika kita memberikan seribu rupiah kepada orang lain, artinya kita memiliki kekayaan lebih dari seribu rupiah, atau minimal lebih kaya seribu rupiah dari orang yang kita bagi. Benarkah demikian? Tentu. Karena kita tidak mungkin memberi jika kita kekurangan atau tidak memiliki sesuatu untuk dibagi.
Memberi membentuk kita menjadi seorang yang berpribadi positif. Kita akan terus berpikir bahwa kita benar-benar kaya. Jika sudah begitu, maka hukum alam yang mengatakan bahwa “apa yang kita pikirkan itulah yang terwujud” akan terjadi atas diri kita. Kita akan benar-benar menjadi orang kaya. Yakinlah. Ketika kita memberi, kita sesungguhnya sedang meneriakkan kepada Allah dan alam semesta, “Wahai Allah dan alam semesta, aku sedang berkelimpahan, aku sedang kaya raya.” Maka dalam waktu bersamaan Allah SWT dan alam semesta akan menjawab permintaan kita, seperti firmanNya, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap bulir tersebut berbuah seratus. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:261)
Semakin kita memberi dan terus memberi, maka keberlimpahan terus mengalir pada diri kita. Oleh karena itu, kita tidak usah kaget jika kekayaan seseorang bisa berlipat karena perilaku berbagi mereka. Begitulah hakikat syukur, jika kita terus berbagi, maka Allah akan melipat gandakannya. Berbagi merupakan salah satu tanda syukur kita kepada Allah SWT.
Berbagi dapat kita lakukan dalam berbagai bentuk. Apa saja yang Kita miliki, bagilah kepada sesama. Sekecil apapun pemberian yang kita bagi, tentu memiliki manfaat bagi sesama. Jika kita seorang yang berilmu, maka ilmu kita dapat juga dibagikan kepada sesama. Jika kita tidak memiliki keduanya, bagilah tenaga kita kepada orang lain yang membutuhkan. Jika kita ingin hidup bahagia mulai detik ini dan seterusnya sepanjang hidup kita, maka berbagilah. Semakin gemar kita memberi, maka semakin besar kebahagiaan yang kita raih. Wallahu a’lam. izmir
Sumber gambar : kaumhawa.com