Seorang gadis jatuh dari atap. Beruntung George, seorang pria asal Amerika Serikat (AS), sigap menangkapnya. Gadis tersebut merasa sangat berutang budi.
“Terima kasih kau telah menyelamatkan nyawaku. Aku akan melakukan apa pun untukmu,” kata si gadis.

“Tidak usah repot-repot memberi imbalan. Sudah cukup bagiku apabila kau memberiku satu ciuman di pipi,” jawab George.
Si gadis marah dan berkata, “Jangan harap kau mendapatkan ciuman dariku. Dasar hidung belang, memangnya kau pikir gadis macam apa aku ini?” sungut si gadis lalu menampar wajah George.

George pun menjatuhkan si gadis. Nasib baik masih berpihak kepadanya karena Muller, pria asal Jerman, secepat kilat menangkapnya.
Merasa tertolong, si gadis berkata kepada Muller, “Sebagai ungkapan terima kasihku kepadamu aku berjanji akan melakukan apa pun yang kau pinta.”
Muller lugas menjawab, ”Kalau begitu aku minta satu ciuman.”

Kontan si gadis kembali tersungut-sungut. Sambil bersumpah serapah dia berkata, “Jangan harap kau mendapat ciuman dariku. Memangnya kau pikir aku ini orang macam apa?”
Muller pun melepaskan si gadis dari dekapannya.

Mamat, pria Muslim asal Indonesia yang berada di samping Muller dengan cekatan menangkap si gadis.
Setelah mengalami dua kejadian sebelumnya, si gadis kini berpikir bahwa semua laki-laki sama saja. Dia pun berkata kepada Mamat, ”Terima kasih, kau telah menyelamatkan hidupku. Aku berjanji akan melakukan apa saja untukmu. Bahkan, aku akan memberimu ciuman jika kau mau!”
Mamat sangat kaget mendengar ucapan si gadis. Dia berucap, “Astagfirullah,” sambil melepaskan si gadis dari pelukannya. [erlangga.co.id/and]